Mengapa Masyarakat Muslim Ahlussunnah wal Jama’ah menolak Ustad Khalid Basalamah

Baru-baru ini ada peristiwa penolakan terhadap Ustad Khalid Basalamah yang sedang memberikan ceramah di Sidoarjo oleh masyarakat Islam dari kalangan Ahlussnunnah wal Jama’ah. Mereka menuntut agar beliau diganti sebagai penceramah karena dianggap meresahkan masyarakat. Berita tentang peritiwa ini cukup tersebar di Indonesia. Ada pihak yang pro, ada yang kontra dan ada pula yang menyayangkan terjadinya peristiwa itu tanpa pro dan kontra terhadap Ustad Khalid Basalamah.

Mengapa Ustad Khalid Basalamah ditolak dan diusir? Mungkin ada diantara mereka yang hanya fanatik membela tanpa tahu apa sebab beliau ditolak. Ini dapat dilihat dari komentar mereka. Mereka sama sekali tidak membahas penyebab sebenarnya. Disini izinkan kami untuk menjelaskan mengapa beliau ditolak oleh masyarakat Islam Ahlussunah wal Jamaah, mudah-mudahan dapat menambahkab wawasan agama kita.

Sebenarnya KH Hasyim Asy’ari sudah mengingatkan kekeliruan Aqidah yang dianut oleh Ustad Khalid Basalamah dalam buku Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Ustad Adi Hidayat telah menjelaskan sebagiannya, namun sayang justru tidak menjelaskan 2 bagian penting dari Kitab itu, yaitu

  1. Apa itu Ahlussunnah wal Jamaah yaitu
    a. Islam, ilmunya disebut ilmu Fiqih dengan mengikut satu dari 4 Imam Mazhab (dalam hal ini di Indonesia, mayoritas bermazhab Syafei)
    b. Iman, ilmunya disebut ilmu Tauhid/Aqidah yang merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy’ari (dan Imam Abu Mansur Al Maturidi.
    c. Ihsan, ilmunya disebut Ilmu Tasawuf/Akhlak mengikuti Ulama Tasawuf seperti Imam Ghazali dan Imam Junaid Al Baghdadi
  2. Kekeliruan ajaran Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab yang membagi Tauhid menjadi 3 (Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat).

(Lihat ;

Bagian penting Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah susunan KH Hasyim Asy’ari yang tidak diterangkan oleh Ustad Adi Hidayat

Mengapa Ustad Adi Hidayat tidak menerangkan bagian penting Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah susunan KH Hasyim Asy’ari?).

Berikut ini beberapa kekeliruan mendasar dengan bukti berupa Video Youtube, mudah-mudahan Video ini tidak dihapus setelah terbitnya tulisan ini, kecuali jika karena beliau sudah mengubah pendirianya yang kembali memegang pegangan Ahlussunnah wal Jama’ah yang dikenal oleh umat Islam pada umumnya yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah Asy’ariyah Maturidiyah

1.Pemahaman makna zahir Asma wa Sifat yang membawa faham mujassimah, (lihat Bahaya fahaman Mujassimah (1))

a. Meyakini Allah punya jisim (tubuh/fisik), Perhatikan video di bawah ini di menit ke 0:55 (video asli telah dihapus setelah keluarnya tulisan ini), jelas disebutkan olehnya secara eksplisit bahwa Allah punya fisik. Walaupun dikatakan fisik (jism) Allah berbeda dengan fisik (jism) makhluk, tetap saja ini termasuk Mujassimah. Maha Suci Allah dari apa yang disifatkan itu.

(lihat Bahaya fahaman Mujassimah (3), Allah mempunyai sifat fisik? )

Meyakini Allah berada di atas langit atau di atas Arasy, Allah punya tangan, Allah punya telapak kaki (lihat video di bawah) sebagaimana makna zahir Asma wa Sifat itu.

Ada pemahaman syubhat yang cukup berbahaya dalam video di atas:

Lihat juga penjelasan

Pembahasan “Di mana Allah?” secara makna zahir dapat menjerumuskan ke pemahaman Mujassimah.

Apa maksud “janganlah kalian berpikir tentang Dzat Allah, tapi pikirkanlah ciptaan-Nya”?

Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Mujassimah, yaitu meyakini Allah berjisim (berjasad, bertubuh, mempunyai volume dan bentuk di alam zahir atau di alam ghaib), walaupun mereka katakan tidak serupa dengan makhluk. Keyakinan ini berbahaya sebab menyerupakan Allah dengan makhluk. Allah tidak menempati suatu tempat baik di alam zahir maupun alam ghaib. Alam zahir dan alam ghaib adalah makhluk yang pernah tidak ada. Sedang Allah adalah bersifat Qidam (sedia ada, tanpa didahului dengan tidak ada). Disini kita makin sadar Mengapa Ilmu Mantiq diperlukan untuk memahami Aqidah agar tidak keliru menggunakan akal. Ilmu Mantiq adalah ilmu alat untuk menggunakan akal dengan benar dalam memahami Aqidah, sebagaimana ilmu Tajwid yang mesti kita pelajari agar tepat dan tidak keliru dalam membaca Al Quran. Ayat Quran seperti itu adalah ayat Mutasyabihat yang samar artinya. Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah telah  menjelaskan bagaimana memahami ayat-ayat Mutasyabihat.

Syubhat mengatakan Allah mempunyai anggota badan seperti tangan, kaki dan wajah adalah sangat berbahaya, sebab menafikan Sifat Wahdaniyah (Maha Esa). Walaupun mereka katakan tangan, kaki dan wajah Allah tidak serupa dengan makhluk. Secara tidak sadar mereka berkeyakinan bahwa Dzat Allah terdiri dari bagian-bagian yang berbilang (lebih dari satu), sehingga tidak lagi Esa. Hal ini menjadi rancu karena meyakini Dzat Allah terdiri dari bagian-bagian tetapi Esa, Dzat Allah itu Esa tetapi terdiri dari bagian-bagian, sebagaimana golongan yang mengatakan Tuhan itu satu tapi tiga, tiga tapi satu. Na’udzubillahi min dzalik.

Perlu kita ketahui bahwa suatu dzat yang terdiri dari beberapa bagian adalah dzat yang berjisim/bertubuh. Itu sebabnya pentingnya kita memahami Sifat Wahdaniyah, Allah adalah Esa, tidak dapat dibagi, dan tidak terdiri dari bagian-bagian, agar kita meyakini bahwa Allah bukanlah berjisim seperti makhluk yang perlu tempat (yang zahir maupun yang ghaib). Lihat Mari menyelami Sifat Wajib Allah yang 20 (bagian 1: Sifat Nafsiyah dan Sifat Salbiyah).

Untuk ayat Mutasyabihat mereka gigih memegang teguh makna asli Asma wa Sifat, tetapi anehnya untuk Sifat Rububiyah dalam Tauhid Rububiyah mereka tidak lagi berpegang teguh pada makna asli dari Rububiyah yang akar katanya sama dengan Tarbiyah, Murobbi dan Robbayani (doa untuk orang tua). Robb berarti Tuhan yang Maha Memelihara.
Misalnya ketika membaca surat Lukman ayat 25

31:25

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

(Lihat menit ke 7 video ini, bukan Ustad Khalid Basalamah, tetapi yang sefaham dengan beliau dan tulisan dalam muslim.or.id tentang makna tauhid, yang diberi tanda merah dibawah ini)

muslim-or-id_org-kafir-percaya-tauhid-rububiyah

(lihat Bagaimana menjelaskan konflik antara kaidah Tauhid Rububiyah dan kaidah Tauhid Asma wa Sifat dalam ajaran Tauhid dibagi 3 dengan kaidahnya sendiri)

Mereka langsung memahami orang kafir mengakui Tauhid Rububiyah, seolah-olah mencipta langit dan bumi itu adalah keseluruhan Sifat Rububiyah, padahal

b. Akibat faham Mujasimah menjadikan tidak mengetahui apakah Arasy itu makhluk atau bukan adalah tanda telah mengkultuskan Arasy dan tidak memahami bahwa selain Allah adalah makhluk (menit 3:15 video di bawah ini, sudah dihapus setelah tulisan ini keluar).

Lihat juga penjelasan

Mengapa seorang Ustad bergelar Doktor penganut Aqidah 3 serangkai menjadi tidak tahu bahwa Arsy adalah makhluk Allah?

Perhatikan kata-kata beliau dengan teliti dalam video itu

“.. tentang apakah Arasy itu makhluk ya… Allahu a’lam, Ini saya tidak bisa jawab apakah Arasy itu makhluk atau tidak. Allahu a’lam gitu khan.. karena Arasy ini adalah tempat Allah subhanahu wa ta’ala bersemayam. Semua yang berhubungan dengan Allah dan DzatNya itu lebih cenderung ulama mengatakan seseorang tidak berbicara. Karena ada sabda Nabi shallallahu alaihi wassalam yang berbunyi berbicaralah di Nama-Nama dan Sifat Allah dan jangan berbicara di DzatNya Allah, karena DzatNya Allah kita tidak akan mampu membicarakan masalah-masalah sampai di sana”

Jadi beliau tidak dapat menjawab bahwa Arsy itu makhluk atau bukan, alasannya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam yang melarang untuk berbicara di Dzat Allah, melainkan berbicaralah di Nama-Nama dan Sifat Allah. Jadi beliau mengira jika berbicara apakah Arsy makhluk atau bukan adalah sama dengan berbicara di Dzat Allah. Jadi apakah dikiranya Arasy itu bagian dari pada Dzat Allah? Na’udzu billahi min dzalik.

Arasy bukanlah Dzat Allah, Arasy adalah selain Allah. Semua yang selain Allah adalah makhluk. Makhluk termasuk juga Arasy adalah diciptakan sedang Dzat Allah adalah Qidam (sedia ada tanpa didahului oleh tidak ada).

Kalau pernyataan ini berasal dari orang yang tidak dikenal sebagai Ustad, mungkin biasa saja karena tidak akan berdampak kepada masyarakat luas. Tetapi kalau pernyataan ini berasal dari seorang Ustad panutan maka amat berbahaya, karena akan diikuti oleh pengikutnya. Kalau seorang Ustad tidak tahu bahwa Arasy yang selain Allah adalah makhluk maka bagaimana dapat mengenalkan Allah kepada pengikutnya.

Sesungguhnya pertanyaan dimana Allah tidak sepatutnya dibahas sedemikian rupa yang menggambarkan “posisi” Allah dalam dimensi tempat, karena Allah bukan makhluk yang perlu dengan makhluk lain (tempat adalah juga makhluk).
Jawaban pertanyaan dimana Allah konon ada dalilnya yaitu diambil dari suatu Hadits yang terkenal, bukanlah bermakna mempertanyakan posisi Allah di dalam dimensi tempat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang bertanya kepada seorang budak sama-sama faham maknawiyah dari pertanyaan dan jawabannnya. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bertanya “Dimana Allah?”. Budak itu memahami pertanyaan itu dengan maksud “bagaimana keyakinanmu terhadap Allah?”, maka dijawab “Di langit”. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memahami maksud jawaban budak itu bahwa dia yakin bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Agung yang patut disembah. “Di langit” dapat bermakna Allahu Akbar, Allah Maha Tinggi atau Allah Maha Agung, sebagaimana sering kita dengar dalam bahasa kita, “ilmunya selangit”, maksudnya ilmunya sangat tinggi.

Ada kisah Sayidina Umar bin Khattab radhiallahu anhu yang ingin menguji seorang penggembala ketika membujuknya agar menjual satu ekor domba kepada beliau dan mengatakan kepada penggembala itu bahwa pemilik domba itu tidak akan tahu bahwa dombanya hilang satu. Lalu penggembala itu berkata kepada Sayidina Umar radhiallahu anhu: “Fa ainallahu (kalau begitu di mana Allah?)”. Pertanyaan ini jelas bukan mempertanyakan posisi Allah di dimensi tempat, tetapi difahami, “bagaimana keyakinanmu terhadap Allah, apakah engkau tidak yakin bahwa Allah Maha Mengetahui semua perbuatan kita?”. Sayidina Umar radhiallahu anhu menangis terharu sebab rakyatnya yang dari kalangan penggembala pun memahami  Iman Islam dan Ihsan secara baik.

c. Pemahaman Allah tidak dapat dilihat sebab Allah terlalu Besar secara makna zahir.

Menjawab Allah tidak bisa dilihat sebab Allah Maha Besar melebihi besarnya fisik alam semesta dengan makna zahir (lihat video di atas menit pertama). Ini satu bukti lagi keyakinan Mujassimah. Ajaran ini memahami Allah itu berjisim (berjasad, bervolume). Dalam video itu digambarkan “BesarNya” Dzat Allah, diceritakan secara panjang lebar besarnya dimensi bumi, langit, bintang dan alam semesta, untuk membandingkan dengan besarnya Dzat Allah. Na’udzubillah min dzalik. Subhanallahu, Maha Suci Allah dari apa yang disifatkan itu.

(lihat juga Ulama Tauhid 3 serangkai memasukan fahamannya melalui catatan kaki Mushaf Al Qur´an)

Ahlussunnah Wal Jama’ah memahami bahwa Allah  berbeda dengan makhluk secara total baik makhluk yang zahir maupun makhluk ghaib. Dzat Allah tidak dapat dilihat sebab Allah bukan makhluk, Allah bukan berjisim/bertubuh. Jisim/tubuh perlu tempat (baik di alam zahir maupun alam ghaib). Allah tidak memerlukan makhlukNya. Temasuk makhluk adalah tempat dan waktu. Allah tidak terikat dan tidak terpengaruh dengan tempat dan waktu. Kehebatan, Kebesaran, Kemuliaan Allah dapat diceritakan bagaimana Allah menciptakan makhluk hanya dengan “Kun Fa Yakun”.

Allah menciptakan makhluk yang kecil seperti nyamuk sama mudahnya dengan makhluk yang besar sepert arasy, cukup dengan “Kun fa yakun”. Demikian juga bagi Allah waktu penciptaan nyamuk yang hanya beberapa hari adalah sama singkatnya dengan masa penciptaan bumi dan langit serta alam semesta keseluruhannya. Dan semua itu Allah ciptakan dari bahan yang tidak ada sebelumnya!! Subhanallah betapa Hebat dan AgungNya Allah.

2. Pemahaman aneh mengatakan bekas sujud di wajah dengan makna zahir adalah sama dengan tanda hitam di dahi (dari menit pertama video di bawah ini).

Surat Al Fath ayat 29:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…” (QS. Al Fath: 29)

Memahami bekas sujud adalah dahi menjadi hitam adalah aneh, sebab dahi menjadi hitam adalah akibat alas sholat kasar atau keras yang membekas pada dahi.
Dalam surat Al Fath, disebutkan betapa bagi orang beriman ada bekas sujud pada wajahnya (bukan disebut pada dahi atau keningnya). Ini menggambarkan wajah yang bercahaya yang menyenangkan dan menenangkan kalau dilihat, karena mengingatkan kita kepada Allah. Karena itu adalah pancaran Iman dari hatinya. Dalam agama kita mengenal 3 rukun agama yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Sujud yang dimaksud adalah sujud karena Iman, yang sesuai dengan tata cara syariat Islam dengan disertai hati yang khusyu, karena Ihsan yaitu merasakan Allah selalu menyaksikan dirinya, sehingga ia selalu dalam keadaan takut dan harap kepada Allah. Orang yang seperti inilah yang pada wajahnya akan terlihat cahaya bekas sujud karena pancaran Iman, Islam dan Ihsan dari hatinya, dahinya mungkin menjadi hitam oleh bekas alas sholat atau mungkin juga tidak.

Sebaliknya dahi menjadi hitam, tidak harus dikaitkan Iman. Islam dan Ihsan, karena itu hanyalah bekas lahir pada dahi yang sensitif sebab terkena alas yang kasar dan keras.

3. Membaca Sayidina kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam dianggap merendahkan dibanding dengan panggilan Nabi dan Rasul (lihat video di bawah ini)

Video di atas diblokir setelah tulisan ini keluar, berikut ini video yang lain

Mengatakan bahwa membaca Sayidina dianggap menurunkan derajat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam dengan dalih bahwa Sayidina boleh diberikan kepada orang lain, sedang Nabi dan Rasul hanya kepada Rasulullah. Ini adalah pemahaman keliru atau salah kaprah yang jauh dari konteks maksud kita memanggil Sayidina kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Ucapan Sayidina adalah memuliakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, karena Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sendiri yang mengatakan bahwa dirinya adalah Sayid (pemimpin) dari seluruh Bani Adam, termasuk Bani Adam adalah Nabi dan Rasul. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah juga Sayidul Anbiya dan Mursalin.  Jadi kita memanggil Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan Sayidina, adalah untuk lebih memuliakan beliau. Jauh sekali dari pandangan merendahkan kalau dibandingkan dengan panggilan Nabi dan Rasul. Kalau kita hubungkan dengan dalih Sayidina bisa diberikan pada orang lain, sekarang kita tanya bolehkah kita gunakan panggilan Sayid dari seluruh bani Adam kepada semua orang? tentu tidak, hanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang boleh menggunakannya, bahkan Nabi dan Rasul yang lain tidak boleh. Panggilan Sayidina ini sudah beratus-ratus tahun biasa dilakukan bahkan di seluruh dunia Islam. Maka pernyataan dalam video di atas hanya menimbulkan banyak mudharat di masyarakat Islam di Indonesia.

4. Mengatakan bahwa jika tidak menemukan dalilnya dari Quran dan Hadits maka berkesimpulan bahwa amalan itu tidak ada dalilnya, seolah-olah sudah mengetahui seluruh dalil Quran dan Hadits. (menit ke 2:50)

Pernyataan beliau yang cukup memprihatinkan adalah memberi komentar negativ yang bersifat fatwa tentang amalan Ahlussunnah wal Jamaah yang sudah dijalankan ratusan tahun dalam perjalanan dakwah di Indonesia yang tentu saja ada dasar dan dalilnya yang sesuai dengan Quran dan Hadits, serta Ijma dan Qiyas. Beliau mengatakan bahwa jika suatu amalan  tidak ditemukan dalilnya dari Quran dan Hadits olehnya maka berkesimpulan bahwa amalan itu tidak ada dalilnya, seolah-olah beliau sudah mengetahui seluruh dalil Quran dan Hadits. Ini menunjukkan sikap yang tidak terpuji terhadap ulama terdahulu. Kalau kita memahami mengapa adanya Mazhab Fiqih dalam Islam adalah suatu rahmat dan keniscayaan dalam perjalanan sejarah Islam, tentu beliau tidak akan mengeluarkan pernyataan itu. (lihat Mengapa ASWAJA mengikuti Imam Mazhab).

Imam Mazhab adalah suri tauladan kita. Kalau istinbat hukum Imam yang satu berbeda dengan Imam Mazhab sebelumya, tidak pernah Imam yang kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa istinbat hukum Imam lain itu keliru atau tidak ada dalilnya. Bahkan mereka semua berpesan, jika engkau menemui hadits yang lebih shohih dari Mazhabku, maka ambillah hadits itu dan tinggalkan Mazhabku. Lihat Imam Mazhab itu berkata “Mazhabku” dan mereka bukan berkata “ikut Quran dan Hadits” – karena tawadhuk mereka – walaupun yang disebut “Mazhabku” itu adalah hasil ijtihad mereka berdasarkan Quran dan Hadits. Sebaliknya Ulama akhir zaman yang menolak Mazhab, mengatakan kalau amalan yang diajarkan oleh ulama lain tidak ditemukan dalilnya maka tinggalkanlah dan katakan kepada mereka amalan itu tidak ada dalilnya, yang benar adalah Quran dan Hadits (menurut “Mazhabku”). Kami sengaja memberi tanda kurung untuk dua kata terakhir (menurut “Mazhabku”), karena ulama akhir zaman hanya berhenti sampai Quran dan Hadits, namun sebenarnya mereka hanyalah ikut Quran Sunnah yang sesuai dengan “Mazhabku”.

Nampak jauh beda sikap ulama akhir zaman dengan akhlak mulia para Imam Mazhab yang mendidik kita agar terus belajar untuk melihat kesalahan diri bukan untuk mencari kesalahan orang lain.

5. Tentang orang tua Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. 

Video di atas sudah dihapus setelah tulisan ini keluar, berikut ini kami tampilkan video yang lain

Lihat

Ayah Rasulullah Shallallahu alahi wa alihi wassalam

Ibunda Rasulullah Shallallahu alahi wa alihi wassalam

6. Mengatakan kesalahan Tarikat dan Tasawuf berdasarkan kekeliruan oknum dalam Tarikat dan Tasawuf.

Video di atas telah dihapus setelah tulisan ini keluar, berikut ini kami tampilkan video yang lain,

Penyampaian dalam video tentang tarikat dan tasawuf yang memojokkan tasawuf dan tarikat agar umat Islam menganggap tarikat dan tasawuf itu salah berdasarkan kekeliruan oknum pengamal tarikat dan tasawuf, tanpa mengetengahkan amalan tasawuf dan tarikat yang benar atau bertanya kepada ahlinya. Kalau melihat kesalahan itu, mengapa tidak membetulkan yang salah itu saja bukan melarang Tarikat dan Tasawuf dengan dalil kesalahan sebagian oknum.
Apakah boleh kita mengatakan bahwa ilmu kedokteran itu salah, hanya karena ada beberapa oknum dokter melanggar hukum?

Cara berfikir seperti ini adalah cara berfikir orang yang memusuhi Islam, seperti yang kita saksikan sekarang. Mereka dengan mudah mengatakan agama Islam adalah agama kekerasan, hanya karena ada kelompok kecil oknum yang memakai nama Islam tetapi berbuat melanggar ajaran Islam dengan ekstrimisme atau kekerasan.

Kita sebenarnya menjadi kasihan kepada beliau dengan kekeliruan yang disebut di atas apalagi menyangkut keyakinan yang mendasar, kalau beliau belum juga menyadari ini, kita doakan bersama semoga beliau segera menyadari dan memperbaikinya. Dan pendengar atau pengikut beliau dapat mengambil manfaat dari kuliah beliau yang bermanfaat dan menyaring pernyataan beliau yang keliru, yang sebagiannya telah disebutkan di atas.

Wallahu a’lam

Artikel lain ada dalam Daftar Isi

69 pemikiran pada “Mengapa Masyarakat Muslim Ahlussunnah wal Jama’ah menolak Ustad Khalid Basalamah

  1. Dadang

    Pemikiran kritis…..Tapi mohon juga dibaca tulisan saya…Kebenaran hanya milik Alloh:
    1. Penulis menyampaikan sayyidina hanya boleh digunakan pada Nabi Muhammad saja. Namun, penulis juga menggunakan sayyidina Ali sebagai contoh. Cari lagi hadis beliau mau tidak dipanggil seperti itu
    2. Coba lihat lagi tentang video Zakir Naik tentang wasilah dsb….Dia minta maaf jika ada amalan yang tidak ditemukan dalam AlQur’an dan Hadist…Jadi tidak bisa menerangkan. Pertanyaan…Apa Dr. Zakir naik kurang menguasai Al Qur’an dan Hadist?
    3. Dalam video Adi Hidayat dijelaskan bahwa masih banyak yg belum disampaikan dari buku Hasyim Asy’ari( saya yakin masalah durasi)….Apakah itu berarti beliau sengaja menyembunyikan/ melewati bagian tertentu?
    4. Saya yakin 4 Mahzhab ada benar berdasar ajaran Rasulullah….Ada yang beda cara, dsb. Kurang elok menghakimi 1 Mazhab paling benar karena diajarkan mayoritas dan sampai di Nusantara,yang lain salah/ kurang. Coba objektif cari Imam Syafi’i menangis saat ke Mekkah karena sebagian ajarannya kurang sesuai. Beliau begitu bijaknya suruh kembalikan ke hadist yang lebih kuat
    5. Seorang cendikiawan muslim membagi tipikal Islam di Indonesia ada 5: 1. Sinkritisme 2. Sofitisme 3. Tekstualisme 4. Kontekstualisasi. 5. Liberalisme ( disesatkan MUI). Kalau ada perbedaan di kalangan ummat, kembalikan ke Al Qur’an dan hadist (pesan Nabi)
    6. Pertimbangkan juga penyebaran Islam Nusantara oleh wali songo,,, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan satu Sunan lain sempat khawatir akan kerancuan mana Islam mana budaya saluran penyebaran akan membingungkan umat kemudian hari..

    Disukai oleh 1 orang

    1. Terimakasih Tuan Dadang telah memberi komentar. Kami jawab no 1 dulu ya.
      Mohon dibaca ulang dan pelan pelan. Gelar yg dimaksud bukan Sayidina tetapi Sayid dari seluruh Bani Adam. Gelar ini hanya untuk Rasulullah Shallallahu alahi wassalam. Sedang Sayidina boleh buat semua orang.

      Suka

    2. no 2. Semua Ulama mengaku ikut Quran dan Sunnah yang sesuai dengan pemahamannya, yang didapat dari gurunya. Jadi kalau ada Ulama yang jelas sanad ilmunya (dari guru yang bersambung dengan Rasulullah) yang mengatakan suatu amalan dibolehkan atau disunahkan, tentu itu ada dalilnya.

      Sudah kami sampaikan di atas, Semestinya Ulama itu meniru akhlak Imam Mazhab, yang berkata kalau engkau menemui dalil yang lebih sahih ambillah dan tinggalkan “Mazhabku”, padahal yang dimaksud “Mazhabku” itu adalah hasil Ijtihad Imam Mazhab itu berdasarkan Quran dan Hadits. Bahkan Hadits yang dimaksud adalah Kitab Hadits kumpulan Imam Mazhab itu sendiri yang ditashih sendiri mana yang sahih mana yang bukan. Bukan dari Kitab Hadits Ulama lain, itu sebabnya Imam Mazhab disebut Mujtahid Mutlak, sebab tidak bersandar dengan Ulama lain. Begitu tawadhuknya mereka.

      Ulama akhir zaman yang menolak mazhab, biasanya berkata sebaliknya, kalau engkau lihat amalan yang tidak ditemukan dalilnya dari Quran dan Sunnah (menurut “Mazhabku”), maka tinggalkan dan katakan kepadanya itu tidak ada dalilnya, seolah-olah Ulama itu sudah mengatahui seluruh dalil Quran dan Sunnah. Kata (menurut “Mazhabku”) sengaja kami beri tanda kurung sebab sering tidak diucapkan oleh Ulama itu, mereka hanya berkata sampai Quran dan Sunnah.
      Akhlak seperti ini meniru siapa?

      Suka

    3. no 3. Kami tidak tahu, mengapa Ustad Adi Hidayat dengan waktu yang sedikit itu justru melewati 2 bagian yang penting itu. Apakah disengaja atau tidak, Wallahu A’lam,
      Tapi kalau beliau berniat menerangkan semuanya karean beliau anggap penting, tentu beliau akan menyempatkan menyampaikannya di lain waktu, kita tunggu saja.
      Itu sebabnya kami sangka baik saja, kalaupun Ustad Adi tidak sempat lagi oleh sebab tertentu, Kami sudah menyampaikan dalam Blog kami ini sebagai pelengkap.
      Bagaimanapun Ustad Adi sudah berjasa mengetengahkan Kitab Risalah Ahlussunah Wal Jamaah tulisan KH Hasyim Asyari.
      Sesama orang beriman saling melengkapi, walaupun masih jauh dari sempurna. Kami harap ada yang lebih baik lagi menyampaikannya.

      Suka

    4. No 4. Lihat jawaban no 2. Kami tidak menyalahkan, kami hanya membela Ulama terdahulu yang dituduh mengamalkan sesuatu tanpa dalil. Padahal merekalah yang telah berjasa mengislamkan Indonesia sehingga, sekarang Indonesia adalah negara dengan mayoritas Islam terbesar di dunia.
      Kalau ada kekurangan atau kesalahan dalam pengamalan misalnya acara Dzikir Tahlilan setelah kematian, tapi merepotkan keluarga si mayit yang menyediakan makanan, cukup perbaiki yang itu saja, jangan salahkan Dzikir Tahlilnya.
      Namun sepanjang pengalaman kami, dalam lingkunan keluarga besar kami tidak pernah ada keluarga si mayit repot mengurus makanan untuk tamu, karena keluarga besar ikut membantu tanpa diminta. Tamu yang datangpun semua ikut bantu. Begitu juga yang kami tahu dari kawan-kawan kami. Memberi makan adalah perintah Rasulullah SAW. Kalau melarang berarti melarang suruhan Rasulullah.
      Kami tidak tahu mengapa kasus yang sedikit yang dilakukan oknum, jadi dalil untuk melarang

      Sudah kami sampaikan di atas, kalau ada oknum yang buat salah jangan salahkan amalannya. Coba anda bayangkan kalau cara penyelesaian masalah seperti itu, tentu Departement Agama dibubarkan sebab ada korupsi di sana, atau umrah ditiadakan sebab ada orang yang umrah yang menipu, dan lain lain

      Suka

    5. no. 5. Memang benar kalau ada perbedaan kita mesti kembali kepada Quran dan Sunnah.
      Menurut Ahlussunnah wal Jamaah kembali kepada Quran dan Sunnah adalah ikut Ulama Salaf yang bersambung ilmunya dengan Rasulullah SAW. mereka telah menyusun Ilmu dari Quran dan Sunnah untuk memudahkan kita beramal yaitu 3 Rukun agama, Islam. Iman dan Ihsan (dari Hadits Jibril)
      1. Islam, ilmunya disebut ilmu Fiqih mengikut 1 dari 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafei, Hambali)
      2. Iman, ilmunya disebut ilmu Tauhid/Aqidah merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturudi
      3. Ihsan, ilmunya disebut Ilmu Tasawuf/Akhlak mengikuti Ulama Tasawuf diantaranya Imam Junaid Al Baghdadi dan Imam Ghazali.

      Golongan yang anda sebut juga sudah ada dalam Kitab Risalah Ahlussunah Wal Jamaah tulisan KH Hasyim Asy’ari. Bahkan sudah diterangkan oleh Ustad Adi Hidayat

      Suka

    6. no. 6 Lihat no 5. Kalau kita berpegang pada 3 Rukun Agama itu dan memperjuangkannya. Umat Islam tidak akan rancu dan bingung.
      Ulama kita yang terdahulu sudah memberi panduan, diantaranya Kitab Risalah Ahlussunah Wal Jamaah tulisan KH Hasyim Asy’ari. Kita tinggal mengamalkan dan memperjuangkannya saja.
      Wallahu a’lam

      Suka

    1. Terima kasih tuan aaa atas komentar anda.
      Kami terus menuntut ilmu, karena menuntut ilmu adalah kewajiban seluruh muslimin dan muslimat sampai akhir hayat.
      Kami khawatir kalau kami berhenti menuntut ilmu, berarti kami menyia-nyiakan umur, apalagi diakhir zaman yang banyak fitnah, karena terlalu mengikuti ayat mutasyabihat (Ali Imran ayat 7), sehingga ada seorang Ustad bergelar doktor yang mengajar Aqidah pun tidak tahu lagi pokok agama bahwa yang selain Allah itu adalah makhluk, termasuk Arasy.
      ALlah adalah Robb, Tuhan Pemelihara dan Pemilik Arasy yang agung (QS At-Taubah ayat 129 dan Surat Al Buruj ayat 15).

      Bagaimana Ahlussunnah Wal Jama’ah memahami ayat-ayat Mutasyabihat


      Suka

  2. Lanjutkan perjuangan sampeyan sodaraku pemuda desa….terimakasih semoga Allah menjaga dan merahmati.kalo antum butuh tenaga saya untuk berjihad melawan para Mujassim dan para penghina orang tua nabi ini ana siap jiwa raga.karna setiap mereka menyebut orang tua nabi dineraka ana menangis sejadi jadinya. Ana cuma punya tenaga karna ana bodo……alhamdulillah tulisan sampeyan menambah ilmu buat ana yg fakir ilmu ini

    Disukai oleh 1 orang

    1. Terima kasih tuan Imam, alhamdulillah jika tulisan kami bermanfaat. Komentar anda juga memberi semangat kepada kami.
      Kalau ingin ikut berjuang membantu kami, tolong share tulisan kami sebanyak-banyaknya.
      semoga Allah menolong perjuangan Ahlussunnah Wal Jamaah.
      Jazakumullahu khairan

      Suka

  3. ustadz khalid juga Ahlussunnah wal Jama’ah, beliau mempelajari 4 mahzab di perkuliahan nya di madinah,,,dan pernyataan2 beliau disertakan dalil2 sahih dan rujukan2 dari ulama2 yang masyur….dan juga beliau menguasai bahasa arab fasih….beliau menjelaskan melalui berbagai metode termasuk metodologi bahasa arab,,,seperti kata sayyidina….dll
    dan untuk video2 diatas,,,kayanya ente mesti tonton berkali2,,sampe paham,,atau tonton versi ceramah yang full….

    Suka

    1. Terimakasih tuan Iyus, telah membaca tulisan kami.
      Untuk pengetahuan anda, kami telah mendengarkan video Ustad Khalid Basalamah berkali-kali dengan hati-hati agar kami dapat benar-benar memahami apa yang beliau maksudkan.
      Dan kenyataannya banyak yang menyimpang dari keyakinan Ahlusunnah wal Jamaah seperti yang kami sebut di atas. Sekarang giliran anda agar membaca tulisan kami pelan-pelan dan berulang-ulang agar anda faham yang kami maksud.
      Contoh hal pokok dalam agama yang cukup fatal adalah bahwa beliau tidak tahu bahwa yang selain Allah itu pasti makhluk atau ciptaan Allah, termasuk Arasy.
      Bagaimana ini bisa terjadi pada seorang Ustad yang cerdas bergelar doktor tentu kuliah bertahun-tahun, kalau bukan karena ajaran Aqidah yang menyimpang?

      Suka

  4. Tuan Ryan terima kasih telah membaca tulisan kami. Ada banyak dalil yang Sahih tentang panggilan Sayyidina, diantaranya
    Didasarkan pada hadits Nabi SAW:

    عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ

    “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi hak untuk memberikan syafa’at.” (Shahih Muslim, 4223).

    Suka

  5. Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

    Terima kasih atas tulisan saudara yang banyak memberikan wawasan mengenai asal muasalal kejadian Sidoarjo.

    Mohon maaf sebelumnya saya hanya orang awam dan sedang belajar agar menjadi lebih baik dalam iman dan taqwa kepada Allah.

    Sebagai awam, saya melihat perkembangan dakwah yang ada sekarang mengapa banyak berisi pertentangan dan perbedaan antara ustadz yang satu dengan yang lain. Dan sayangnya cara yang digunakan sering kali rasanya tidak sesuai dengan nilai nilai yang ada dalam Islam itu sendiri, sebagaimana yang beliau-beliau itu sering sampaikan pada dakwah mereka.

    Apakah ada dalam aqidah, bagaimana cara menanggapi jika ada pemahaman yang berbeda antar ulama atau ustadz ? Apakah dengan cara kekerasan, datang gerombolan teriak-teriak atas nama masyarakat, nah lalu yg ribuan pada duduk mau ikutin ceramah itu bukan masyarakat ? Atau dengan cara buat video atau tulisan bantahan bahkan celaan kemudian disebarkan ke media sosial agar seluruh umat bisa melihat dan kemudian menjadi bingung ?

    Bukankah jika sorang muslim berbuat salah, tugas saudaranya adalah mengingatkan dan meluruskannya ? dan caranya apakah seperti yang sekarang banyak terjadi ? Tidak adakah lagi yang namanya silaturahmi ,tabayun anatar orang ber-ilmu yang lebih enak dilihat oleh orang awam seperti saya dan mungkin kebanyakan orang lain, atau bahkan umat agama lain yang sedang asyik riang gembira tertawa melihat perpecahan Muslim di negeri ini.

    Banyak orang yang mungkin tidak seberuntung Penulis, atau yang lain yang sejak lahir bukan pada keluarga yang paham agama dengan baik. Mereka hanya mengikuti apa yang orang tua ajarkan. Dan banyak dari mereka yang tidak mendapat kesempatan untuk belajar agama lebih dalam di pesantren, sekolah, atau lembaga lainnya. Karena keadaan dan kondisi mereka mungkin hanya bisa belajar dari kajian-kajian di televisi, koran, majalah, khutbah jumat, pengajian lingkungan, dsb. Menurut anda apa yang mereka peroleh dari adanya perbedaan pendapat yang disajikan oleh ustadz-ustadz mereka ? Menurut saya 1. Bingung, 2. Ikut-ikutan mencaci dan men-sesatkan sana sini, 3. masa bodoh. Ketiga hal di atas sepertinya tidak ada dalam tujuan dakwah setiap ulama atau ustadz. Tapi itulah yang terjadi…

    Demikian sedikit tanggapan dari saya, mohon maaf sekiranya ada tulisan yang tidak berkenan…

    Terima kasih
    Wassalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu. Tuan Abdi Haris, terima kasih telah membaca tulisan kami dan memberi tanggapan yang baik. Kami masih selalu belajar, juga dari komentar-komentar yang masuk. Semoga Allah membalasnya dengan ganjaran yang berlipat ganda.

      Tulisan ini kami buat untuk memberikan masukan kepada siapa yang memerlukan dan mencari penjelasan tentang suatu masalah yang berkenaan dengan fitnah terutamanya yang dlakukan oleh orang-orang yang sekarang ini mengaku ikut Quran dan Sunnah, tetapi meninggalkan ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Sebenarnya mereka itu hanyalah mengajak orang mengikut Quran dan Sunnah yang mereka atau ulama mereka fahami.

      Pesan kami jika anda ingin terus belajar, maka yang pertama carilah guru yang jelas mengikuti Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah, yaitu

      1. Islam, ilmunya disebut ilmu Fiqih mengikut 1 dari 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafei, Hambali)
      2. Iman, ilmunya disebut ilmu Tauhid/Aqidah merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturudi
      3. Ihsan, ilmunya disebut Ilmu Tasawuf/Akhlak mengikuti Ulama Tasawuf diantaranya Imam Junaid Al Baghdadi dan Imam Ghazali.

      Selain terus menuntut ilmu, tidak lupa pula agar selalu berdoa minta kepada Allah agar ditunjukkan guru tersebut.
      Anda sebenarnya sudah senantiasa berdoa dalam Surat Al FAtihah, yang minta ditunjukkan jalan yang lurus yaitu jalan orang telah Allah beri nikmat. Orang yang telah diberi nikmat itulah guru yang membawa kita kepada Allah.

      Mohon maaf

      Suka

  6. Ahmad S

    Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
    Sudahkah tim anda mengajak dialog dgn ustad Khalid… biar semuanya menjadi lebih indah, mudah2an semua bisa menerima semua masukan (termasuk saya yg sangat awam). Mohon maaf terima kasih

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa Rahmatullahi wa barakatuhu. Terimakasih Tuan Ahmad S..
      Sebenarnya secara tidak langsung Tim kami sdh mengajak beliau bertemu. Misalnya ketika Peristiwa di Sidoarjo. Kalau beliau ingin tahu mengapa beliau ditolak, beliau tinggal datang saja ke pimpinan atau Kyai yg ada di sana. Tapi kenyataan nya beliau komentar yg mengesankan beliau dizalimi.
      Itulah sebabnya tulisan ini ditulis agar ada informasi yg seImbang. Sebagai contoh fanatiknya pengikut yg membela walau jelas keanehan sikap Ustad Khalid yg membahas hal yg kurang penting yaitu ttg orang tua Rasulullah saw sehingga melupakan yg amat penting yaitu tidak tahu bahwa Arasy itu makhkluk Allah.
      Lebih baik diam ttg orang tua Rasulullah SAW daripada diam /tidak tahu bahwa Arasy yg selain Allah adalah makhluk.
      Lihat video ini dan komentar nya.

      Suka

      1. Ingin Masuk Surga

        Wahai sodaraku yang baik. Kenapa tidak anda duluan yang datang untuk menasehati, kenapa harus menunggu?

        Terima Kasih

        Suka

      2. Tuan Ingin Masuk Surga, Kami tidak menunggu, begitu mengetahui kami langsung memberitahu melalui salah seorang kawan yang cukup sering mengikuti pengajian beliau.
        Namun kawan itu tidak memberikan keterangan kepada kami, setelah kami beritahu tentang itu.

        Karena hal ini berkaitan dengan Aqidah yang cukup berbahaya, kami beritahukan melalui tulisan secara terbuka, karena beliau pun menyatakan itu (tidak tahu bahwa Arasy itu makhluk) secara terbuka dalam kajian Aqidah Islam. Agar orang awam mengetahui dengan pasti bahwa Arasy adalah makhluk.

        Sekaligus memberitahukan bahayanya membicarakan Dzat Allah yang jelas dilarang seperti yang dilakukan oleh ajaran Aqidah yang membahas ayat Mutasyabihat dengan makna zahir secara tidak sadar..

        Apa maksud “janganlah kalian berpikir tentang Dzat Allah, tapi pikirkanlah ciptaan-Nya”?

        Pembahasan “Di mana Allah?” secara makna zahir dapat menjerumuskan ke pemahaman Mujassimah.

        Suka

      3. Assalamualaikum,,
        Jujur, tulisan ini sebenarnya membuatku bingung,, mana yang benar, dan mana yang salah..
        Ada yang perlu juga saya koreksi,, Bahwa Ust. Khalid Tidak Menyebutkan bahwa Allah mempunyai tangan dan kaki, dia tidak “meyakini” tetapi dia mengatakan dia “mengimani” wahyu yang mengatakannya di mana terdapat dalam AlQuran dan Hadits.. jadi dibedakan yah antara mengimani dan meyakini, hal ini bisa jadi merujuk ke fitnah..
        Sebagai contoh, firman Allah ta’ala,
        بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
        “(Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbentang. Dia menafkahkan sebagaimana dia kehendaki” ( QS. Al Ma’idah)

        Maka dia mengimani apa yang di Firmankan Allah,,

        Sedangkan merubahnya quran dari makna dzahir merupakan perbuatan terlarang, karena ini termasuk berkata tentang Allah tanpa dasar ilmu. Allah berfirman,
        قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٣)
        “Katakanlah: ‘Rabbku mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun tersembunyi, perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui” (Al A’raf: 33)

        Wallahualam,,
        Kalau menurut saya tidak etis postingan ini dibuat hanya untuk mengomentari seseorang,, karena pasti hanya akan menimbulkan perpecahan dan perbedaan pendapat antar sesama muslim,, jikalau benar” berniat untuk meluruskan, datangilah yang bersangkutan dan ajak untuk dialog,, kalaupun beliau mengakui kesalahannya, dia pasti akan mengklarifikasinya,, bukankah ini metode yang di Pakai Rasulullah Nabi Muhmammad S.A.W,, dibandingkan dengan mengumumkannya ke media, Datangi dulu lah saja beliau,, sebelum membagikan postingan seperti ini,, Kalau pun beliau tidak mau untuk bertemu,, dan sahabat ingin meluruskan sesuai dengan pendapat sahabat.. buatlah postingan yang tidak menyinggung satu sama lain,, buatlah pendapat sahabat yang bersifat independent. walaupun hal itu membahas tentang apa yang dikatakan oleh ust. Khalid, tapi jangan memasukkan nama Ust. Khalid,, hal itu hanya akan mengundang perpecahan, karena pasti kedua belah pihak akan berpegang teguh pada pemahamannya sendiri,, Memang sesama muslim kita harus wajib mengingatkan, tapi kita juga harus menjaga persatuan,,
        Terus terang judul dari Artikel ini “Mengapa Masyarakat Muslim Ahlussunah Waljamaah…” seandainya saya berada di pihak Ust.Khalid, akan merasa tidak sennang dan tersinggung, seolah-olah Antum adalah orang yang berada di jalan yang benar… Memang postingan seperti dapat memaksimalkan pengunjung untuk tertarik membaca, karena saya juga seorang Blogger,, tapi, Jangan menyangkutpautkan hal tersebut apabila Ingin membahas Agama..
        Selebihnya mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan,, saya hanya memberikan masukkan sebagai sesama muslim untuk saling mengingatkan,, saya juga tidak merasa benar, karena saya masih kurang jauh ilmunya dibanding antum-antum..
        Wassalamualakum

        Suka

      4. Wa alaikum salam wa Rahmatullahi wa barakatuhu. Tuan Dan Manoso.
        Terimakasih atas komentar anda. Kami hanya ingin menjelaskan bahwa pemahaman makna zahir aqidah yg dianut Ust KHB ini sangat berbahaya. Karena menyebabkan orang membahas Dzat Allah secara tidak sadar. Padahal itu dilarang. Jadi aqidah inI telah menjerumuskan org melakukan hal terlarang secara tidak sadar. Puncaknya orang yg mengajarkan menjadi jahil (tidak tahu) bahwa yg selain Allah itu pasti makhluk, termasuk juga Arasy.
        Kita sdh belajar hal ini dari kecil. Tapi Ustad yg mengajar Aqidah ini sampaI sekolah mencapai gelar doktor menjadi tidak tahu bahwa Arasy itu makhluk. Berapa lama lagi mesti belajar?

        Suka

  7. Dian

    Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh, mas pemuda desa.

    Saya cm org biasa, tdk pernah mengeyam pendidikan pesantren dan sy sangat berterima kasih sekali atas ilmu yg diberikan kepada saya serta kepada sesama saudara kita yang muslim. Ada yg mengganjal hati sy selama ini dan ingin sy tanyakan :
    1. Apakah sy jika ber-sholawat dg sholawat Burdah dan dengan sholawat2 yg lain spt di kitab barzanzi. Apakah salah?
    2.Sy terbiasa membaca Surah Yasin setiap malam Jumat (hadiah pahala) dan pernah merutinkan membaca Surah Yasin dg tujuan agar sakit sy sembuh. Krn sy dl sering sakit dan jrg msk kerja. Dan Alhamdulillah, sekarang sy merasa lebih baik dan sakit sy sembuh. Sampai suatu saat sy merasa kangen dg Surah Yasin. Apakah salah mas, jika sy membaca utk tujuan tsb. Mohon mantapkan saya dg dalil mas, agar sy tdk ragu.
    3. KH. Hasyim Asy’ari adalah salah satu ulama yg sy kagumi. Mengenai paragraf yg tdk disebutkan oleh Ust. Adi Hidayat, apakah benar terjemahannya seperti itu(mengenai aliran2 sesat pd saat itu). Sy ingin beli bukunya namun sy takut tdk sesuai dg kitab kuning nya(Ahli sunnah wal jamaah karya KH.HASYIM ASY’ARI). mohon sarannya agar sy tdk salah beli kita nya, sertakan penerbit nya yg sesuai dg kitab kuning nya.
    4. Bagaimana sikap kita saat dihadapkan kepada Ayat2 Al Quran yg mutasyabihat. Apakah ada ilmu2 tersendiri? Krn terkadang sy bingung ttg tdk memperbolehkan nya men-takwil ayat2 mutasyabihat.
    5. Sy pernah mendengar dlm suatu kajian bahwa ada pertemuan para sunan (walisongo) yg mengajak org2 dahulu agar mengisi dg tahlil dan yasinan pada saat kematian. Apakah ada pernyataan/bukti tertulis bahwa para walisongo berharap agar ajarannya beliau ttg yasin tahlil agar diluruskan kembali oleh penerus2 beliau.
    5. Sy pernah membaca salah satu web, yg isi nya adalah Sunan Ampel bermimpi didatangi oleh Rosulullah agar agama ini dibawa ke Indonesia krn ditanah kelahirannya…….. Apakah benar ttg mimpi ini, jikalau benar pendapat para ulama di indonesia seperti apa?

    Semoga ALLAH senantiasa memberikan rahmat dan di ampuni segala dosa2 kepada muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Serta amal2 dan ibadahnya diterima ALLAH. Aamiin

    Jika ada tutur kata yg kurang berkenan, saya selaku manusia yg tak luput dr dosa memohon maaf sebesar besarnya. Karena KESEMPURNAAN dan KE-AGUNGAN hanya milik ALLAH semata.

    Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu
      Terima kasih mbak Dian telah membaca tulisan kami.

      1. Burdah adalah kumpulan sajak ttg sholawat dan pujian kepada Nabi kita shallallahu alahi wassalam yang ditulis oleh seorang waliullah yang bernama Imam Al Busiri dari Mesir. Kami pernah mendapat syarah kuliah (penjelasan) dari Sajak Burdah tersebut. Sajak itu menceritakan akhlak mulia Rasulullah shallallahu alahi wassalam. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya untuk menghafal akhlak Rasulullah. Membaca sholawat adalah perintah Allah. Makin sering diulang dan dibaca, kita makin kenal dengan Rasulullah shallallahu alahi wassalam. Makin kenal, makin cinta. Mencintai Rasulullah shallallahu alahi wassalam adalah perintah Allah. Jadi membaca Burdah (dan shalawat yang lain), adalah cara untuk kita dapat lebih mencintai Rasulullah.
      (lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Burdah). Siapa yang melarang justru aneh, dan dapat diartikan melarang untuk menghafal, mengenal dan mencintai Rasulullah shallallahu alahi wassalam.

      2. Tentang membaca Yasin Fadhillah.

      3. Buku asli mungkin bisa ditanyakan di toko buku terkemuka atau via internet https://www.tokopedia.com/terjemahkitab/risalah-ahlussunnah-wal-jamaah

      4. Tentang ayat Mutasyabihat.

      Bagaimana Ahlussunnah Wal Jama’ah memahami ayat-ayat Mutasyabihat

      5. Kami tidak pernah mendengar tentang nanti akan diluruskan oleh penerusnya. Tidak mungkin Waliullah mengajarkan sesuatu yang salah dan terus berharap diluruskan oleh penerusnya. Yang ada Waliullah selalu meengajarkan berdasarkan Quran dan Sunnah. Jadi semua itu ada dalilnya.

      6. Kami juga pernah mendengar adanya mimpi itu. Tak ada yang salah dengan perintah Nabi shallallahu alaih wassalam. Kita lihat dalil Quran dan Sunnah agar kita berdakwah menyampaikan sabda Nabi walaupun satu ayat kepada siapa saja termasuk bangsa Indonesia.

      Mohon maaf jika ada kekurangan. Sebaiknya kalau ada kesempatan datanglah ke pengajian bertemu dengan Ulama Ahlussunnah wal Jamaah secara langsung

      Suka

  8. Dian

    Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

    Terima kasih atas jawabannya Mas Pemuda desa.
    Jika di daerah Cikarang, ulama siapa yg harus sy rujuk ya.

    Wassalamu alaikum warohmatulahi wabarokatuh

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu. Ibu Dian
      Mohon maaf sangat terlambat membalas.
      Cikarang tidak jauh dari Cirebon, Coba anda tanyakan ke Pesantren Al Bahjah di Cirebon asuhan Buya Yahya.

      Suka

  9. Ingin Masuk Surga

    Sodaraku yang baik, saya orang awam yang bingung tapi pengen masuk surga. Jadi bukan pengen ribut disini, cuma mau tau aja yg bener gimana.

    Tanya.
    1. Khusus hanya dalam sholat, kata sayyidina dalam tahiyat apakah sebenarnya ada diajarkan oleh nabi atau tidak? Klo diluar sholat, biar nanti saya cari lagi, yg dalam sholat ini yg penting soalnya.
    Mohon rujukan dalilnya jg, biar lebi mantab disaya.

    Terima Kasih

    Suka

    1. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu. Terimakasih Tuan (yang) Ingin Masuk Syurga, karena telah membuka tulisan kami.
      Itu ada ikhtilaf di kalangan ulama.
      Namun kami memilih membaca dengan Sayidina, Silakan dengar keterangan Buya Yahya dibawah ini (kalau tidak punya waktu, sila dengarkan mulai menit ke 4.00).

      Suka

  10. Muslih Rujianto

    Assalamualaikum Warrahmatullah Hiwabarokatuh Akhi, afwan ana ikut nimbrung. Ana orang awam tapi Ana sering mengikuti Video Ceramah Ust Khalid Basalamah dan juga Ust Lainnya misal Ust Syafik Reza, Ust Firanda Andirja, Ust Riyadh Bajrey, Ust Abu Yahya Badrussalam, Ust Yazid, Ust Adi Hidayat, Ust Oemar Mitta, Dr Zakir Naik, Buya Yahya, Habib Rizieq. Habib Ali Zaenal, Ust Abdul Somad, Ust Ammi Nur Bait, Ust Erwandi Tirmizi, dll. Memang ada Perbedaan, tapi ana sebagai penuntut ilmu yang baik tentunya mencari yang hujjahnya paling kuat berdasar Al Qur’an & As Sunnah. Sama seperti kemaren ana ketemu 2 buku berjudul doa-doa dan Wirid setelah Sholat Wajib. Buku yang pertama isinya merupakan Wirid yang diamalkan orang kebanyakan, namun sayang buku ini tidak disertakan dalil-dalil pendukung (dari Hadist Shahih). Sedangkan buku kedua agak berbeda dari wirid-wirid yang diamalkan orang kebanyakan namun disertai dalil-dalil pendukung. Tentunya ana lebih mengikuti yang berdalil walaupun berbeda dari orang kebanyakan, mengikuti orang banyak itu belum tentu yang paling benar kan. Adapun Video Pengusiran Ust Khalid Basalamah di Sidoarjo itukan dilakukan oleh segelintir/sekelompok orang, jumlah yg sangat kecil kalau dibanding dengan jumlah jamaah yang datang, kecuali yang mengusir atau tidak setuju dengan kajian Ust Khalid Basalamah itu dari jamaah itu sendiri, nah itu lain cerita. Yang tidak setuju kan dari Banser Nu, sambil teriak-teriak Wahabi, Wallahualam apakah mereka tahu maksud dari Wahabi itu sendiri.
    BTW utk Video Terakhir dari Buya Yahya di atas ana kurang sependapat. Kalau menurut Lafad Hadist Nya Sholawat Ibrahimiyah itu memang tidak ada kata-kata Sayyidinanya (bisa dilihat di Video Ust Adi Hidayat), lebih baik utk bacaan tahiyat akhir harus sesuai dengan lafad Hadist Shahih, jangan ditambah-tambah, kita tidak lebih pintar dari Nabi, malah dikhawatirkan di kemudian hari malah menjadi bid’ah. Adapun sahabat Abdullah bin Ummar yang menambah lafad Bacaan itu tidak bisa dihukumi sebagai Bid’ah, karena Rasulullah masih hidup, wahyu sedang turun, hukum belum turun semuanya. Bukannya yang seperti itu disebut dengan Taqrir ya (Perkataan/perbuatan Sahabat yang didiamkan atau malah dipuji Nabi) malahan ini di kemudian hari bisa menjadi hukum juga. Adapun mengenai Sapaan Sayyiduna itu kan kata Ust Khalid kalau Di Arab Saudi sana sama dengan Panggilan Tuan, ya kl di Indonesia mungkin sama Dengan Pak. Misal Sayyidina Umar, Sayyidina Ali, Sayyidina Abu Bakar. Adapun Hadist yang antum bawakan mengenai (Sayyid) Bani Adam, itu juga pernah ana dengar tapi kan beda konteks Akhi. Obrolan di atas lebih kepada Sapaan kepada Nabi. Kalau saya sih lebih cenderung dengan Penyebutan Nabbiyuna. Memamg agak aneh kl melihat sekarang ini misal kemaren ana searching di Internet mengenai Hadist Fadillah Surah Yasin (yang banyak diamalkan orang), di satu link itu semua disebutkan mengenai Fadillah membaca Surrah Yasin itu adalah Hadist Palsu dan Hadist Doif zidan tapi di link lain disebutkan mengenai Fadillah membaca Surah Yasin itu Hadistnya Hasan. Kalau antum punya Kitab-hadist mungkin bisa dicek juga, supaya kita tidak taklid buta juga, Wallahualam

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh Tuan Muslih Rujianto,
      terima kasih telah berkunjung dan membaca tulisan kami.
      Mohon maaf, kami ingin bertanya sudahkan anda membaca tulisan dan semua video di atas?
      Ada masalah yang lebih berat dan berbahaya dalam video-video di atas yaitu masalah Aqidah, terutama tentang keyakinan Mujassimah dan tidak tahunya tentang hal pokok Aqidah bahwa yang selain Allah itu pasti makhluk. Arasy adalah termasuk makhluk Allah.
      Perkara ini tidak ada iktilaf, bahkan orang Islam tidak boleh meleset dalam keyakinan ini.
      Tulisan kami sebenarnya menekankan pokok Aqidah Islam itu. Kalau ada orang tidak tahu bahwa Arasy itu makhluk, maka perlu mendalami perkara itu dahulu.

      Kami agak heran saja, anda lebih menyentuh masalah ikhtilaf tentang perkataan Sayidina yang sudah kami jelaskan di atas

      Wassalam

      Pemuda Desa

      Suka

  11. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatu
    tentang kontroversi ceramah dari ustad khalid saya rasa menyikapinya tidak berlebihan seperti ini, bagaimana jika ada pembaca yang masih awam tentang islam, takutnya akan menghujat beliau.
    kalaupun anda tidak setuju dengan dakwah beliau terutama mengenai aqidah yang beliau sampaikan, anda bisa mengambil sesuatu yang baik dari dakwahnya, apabila anda menemukan dakwah beliau yang tidak sesuai dengan aqidah lebih baik tinggalkan atau anda bisa tabayun dengan beliau.
    saya tanya kepada anda, apakah anda pernah hadir langung ke pengajian beliau ? saya gambarkan saja, Masya Allah hampir semua akhwat yang datang menggunakan hijab syar’i dan cadar, merapatkan shaf dan kaki sampai tumit saat solat berjamaah, dan cara silaturahim yang sesuai syar’i (saling mengucapkan salam setiap bertemu tanpa saling kenal sebelumnya).
    ini yang tidak saya temui di pengajian lain ( Maaf selain kajian ust.sunah lainnya ).
    anda bisa mengambil sesuatu yang bermanfaat dari ceramah beliau.

    Terimakasih

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu.
      terimakasih Tuan JJ.Johannes S H atas komentarnya yang membangun.
      Bagaimanapun kami menerima kritik Tuan. Kami ingin bertanya sudahkan anda baca tulisan dan dengar video di atas? Kalau anda sebut berlebihan, yang mana yang berlebihan?

      Namun kami tidak sepenuhnya setuju dengan pendapat Tuan bahwa kami berlebihan dalam menanggapi kontroversi ceramah ustad Khalid Basalamah. Sebab kami juga sodorkan dalil dan hujah yang bernas. 2 contoh:

      1. apakah anda setuju bahwa seorang Ustad yang mengajar Aqidah, justru menjadi ragu dan meragukan orang tentang hal pokok Aqidah bahwa yang selain Allah itu pasti makhluk, termasuk juga Arasy. lihat video ini. https://youtu.be/vrScmpJCJzE

      Apakah berlebihan mengemukakan perkara Aqidah syubhat yang disampaikan beliau?
      Atau apakah anda biarkan keluarga atau kawan anda juga ragu bahwa ada selain Allah yang bukan makhluk (yang diciptakan)?

      2. Apakah anda anggap bahwa orang yang berdahi hitam itu adalah bekas sujud yang disebut dalam surat Al Fath ayat 29 seperti ceramah Ustad KHB? (lihat https://youtu.be/85Wpur_-ZOM). Kalau ini anda benarkan maka orang yang paling kuat bekas sujudnya adalah Rasulullah shallallahu alaih wassalam. apakah tanda itu dinampakkan dengan dahi yang hitam pada Rasulullah ? Na’udzu billah min dzalik. Tidak ada yang meriwayatkan demikian.
      Dalam surat Al Fath 29 disebut BEKAS SUJUD DI WAJAH, BUKAN BEKAS SUJUD DI DAHI seperti kata Ustad KHB.
      Apakah menurut anda berlebihan membetulkan keyakinan yang keliru ini?

      Justru tulisan kami ini menolong mereka yang awam yang mendengar ceramah beliau. Itu yang kami ingatkan di akhir tulisan kami di atas.

      Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan.

      Wassalam

      Pemuda Desa

      Suka

  12. Toyib

    Assalamualaikum.

    Saya bukan ahli agama juga, sya hanya orang awam yg lgi cari ilmu danbukan di pihak manapun,, klo memang benar ustd khb salah.. tolong tegur beliau secara lgsung, janganlah curhat bikin tulisan di internet. Ini namanya provokasi.
    Coba baik2 datangi dan ditegur.
    Tulisan kyagini kan yg baca juga pasti orang awam kya saya, yg bikin jadi tambah bingung dgn dunia ini, iya klo mereka punya filter . Jadi gk percaya kasana kemari nntinya..
    Saran sya bro, lgsung aja ketemu KHB, pengikutnya mah gampang , klo beliau udh klarifikadi, pengikutny pasti ngikut…

    Terima kasih.
    Assalamualaikum

    Suka

  13. Toyib

    Assalamualaikum.

    Saya bukan ahli agama juga, sya hanya orang awam yg lgi cari ilmu danbukan di pihak manapun,, klo memang benar ustd khb salah.. tolong tegur beliau secara lgsung, janganlah curhat bikin tulisan di internet. Ini namanya provokasi.
    Coba baik2 datangi dan ditegur.
    Tulisan kyagini kan yg baca juga pasti orang awam kya saya, yg bikin jadi tambah bingung dgn dunia ini, iya klo mereka punya filter . Jadi gk percaya kasana kemari nntinya..
    Saran sya bro, lgsung aja ketemu KHB, pengikutnya mah gampang , klo beliau udh klarifikadi, pengikutny pasti ngikut…

    Terima kasih.
    Assalamualaikum

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.

      Tuan Toyib, terima kasih anda telah mengunjungi website dan membaca tulisan kami.
      Sebenarnya sudah banyak yang menegur Ustad KHB baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun beliau tidak berubah dan tetap pada pendiriannya seperti Video beliau yang masih beredar.
      Contoh teguran langsung dan diketahui umum adalah peristiwa di Sidoarjo beberapa waktu lalu, yang juga menjadi sebab tulisan ini dikeluarkan. Kalau beliau memang orang yang terbuka dan ingin ditegur sebaiknya datang saja ke pimpinan atau ustad yang menegur beliau di Sidoarjo, mengapa umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah menolak beliau.

      Mengapa anda menuduh tulisan kami memprovokasi? Kalau anda baca dengan hati dan fikiran yang jernih, walaupun orang awam, akan mendapat penjelasan yang bukan memprovokasi. Silakan anda baca ulang dan pelan-pelan tulisan kami, tidak ada perkataan kami yang memprovokasi.

      Orang yang menuduh memprovokasi, biasanya sudah simpati pada pihak tertentu, sehingga kalau ada pihak lain yang menjawab atau memberi penjelasan yang berbeda dengan pihak yang dia telah simpati padanya, langsung menuduh pihak lain itu memprovokasi.
      Tapi kalau orang itu tidak berfihak, dia akan tetap jernih melihat fakta. Kalau dia merasa ada yang tidak jelas, atau membela satu pihak cukup tulis saja pertanyaan atau pendapatnya itu dengan alasan/dalil mengapa dia mendukung satu pendapat.

      Kalau terjadi tukar menukar pendapat dengan niat ingin mencari kebenaran, pasti Allah akan bukakan kebenaran kepadanya.

      Namun pengalaman kami dalam menjawab dan memberi penjelasan terhadap kekeliruan Aqidah yang membagi Tauhid menjadi 3, kami justru tidak menerima jawaban yang bernas, kecuali tuduhan provokasi, tuduhan adu domba, tuduhan syiah atau mengapa tidak bertemu saja dengan Ustad bersangkutan?

      Kalau anda tuduh provokasi, silakan tulis point mana yang berisi provokasi dan mengapa anda sebut provokasi. Silakan anda tulis saja, Mudah2 mudahan Allah izinkan kami untuk menjelaskan lebih jauh.

      Mohon maaf

      Wallahu a’lam

      Pemuda Desa

      Suka

  14. Ahmad Buchori Ismail Simangunsong bin Haji Ismail Simangunsong

    Assalamu’alaikum. Saya sarankan sebaiknya para Ustadz/Buya/Syekh membuat jadwal diskusi bersama berbagai persoalan agama Islam, jadi tidak di ruang publik agar muslim awam seperti saya melihatnya kurang tepat. Kalau masih bersifat kajian terkait dengan furu’ jangan di buka ke publik. Jika tidak ada ditemukan kesepakatan buatlah solusinya. Penyakit lama umat jangan di ulangi. tks. mohon maaf sebelumnya

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahamatullahi wa barakatuh. Terimakasih pak Achmad atas sarannya. Saya khawatir Bapak tidak membaca semua tulisan kami di atas.
      Video di atas berisi tuduhan dan memojokkan Aqidah dan amalan Ahlussunnah wal Jamaah secara terbuka dan bisa didengar/dilihat semua orang. Kami hanyalah menjawab tuduhan itu saja.

      Suka

  15. sisi

    saya mau nanya,,pengertian iman, islam, ihsan tidak sama dengan yang ada dalam hadist iman, islam dan ihsan sesuai riwayat muslim ya,,adakah pengertian yg disampaikan penulis punya landasan?

    Suka

    1. Tuan/Puan Sisi, untuk mengamalkan Rukun Islam yang 5 kita perlu ilmu berdasarkan Quran dan Sunnah. Untuk faham Quran dan Sunnah kita perlu belajar Ulama, Ilmu itu disebut ilmu Fiqih. Ada 4 Mazhab fikih yang masih ada sekarang yang diakui oleh Ahlussunnah wal Jamaah. demikian juga untuk mengamalkan Rukun Iman yang 6 perlu ilmu dari ulama, Untuk dapat berbuat Ihsan. yaitu beribadah kepada Allah seolah-oleh kita melihat Allah, kalau kita tidak melihatNya, maka rasakanlah bahwa Allah melihat kita. Untuk mencapai Ihsan kita perlu belajar ilmunya. Ilmu itu disebut ilmu Tassawuf.
      Ulama Ahlulsunnah Wal Jama’ah yang menulis ilmu itu supaya kita mudah mempelajari adalah:
      1. Ilmu Fiqih mengikut 1 dari 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafei, Hambali)
      2. Ilmu Tauhid/Aqidah merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturudi
      3. Ilmu Tasawuf/Akhlak mengikuti Ulama Tasawuf diantaranya Imam Junaid Al Baghdadi dan Imam Ghazali.

      Suka

    1. Tuan dspro, terima kasih atas kunjungan dan perhatian anda. Anda sudah baca dan dengar semua video di atas?
      Siapa yang menjamin bahwa dalam pengajian itu nanti tidak ada pertanyaan tentang Aqidah yang
      keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah, seperti mengatakan Allah punya sifat fisik seperti dalam video ini: Kalau anda tak punya waktu, lihat saja mulai menit ke 4 detik ke 30. Kata fisik ini jelas artinya jism atau jasmani, fahaman yang Mujassimah.

      Lihat juga kalau anda berminat dan punya waktu, boleh baca ini

      Bahaya fahaman Mujassimah (3), Allah mempunyai sifat fisik?


      Yang jelas, mayoritas Umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah tidak ingin anaknya mempunya Aqidah yang demikian.

      Suka

  16. hamba allah

    semoga antum yang menulis blog di atas di berikan hidayah dan di lunakkan hatinya, semoga allah membuka kan hati antum ke jalan yang lurus, semua video kajian ustd khalid di attas itu insyallah benar, tiggal dari diri antum bisa menerima kebenaran atau tidak

    Suka

    1. Terimakasih Tuan hamba Allah, semoga Malaikat ikut mendoakan sebagaimana anda mendoakan kami. Kamipun mendoakan semoga Allah membimbing anda dengan mempertemukan anda dengan Ulama Ahlussunah wal Jamaah yang sebenarnya. Apakah anda sudah membaca tulisan kami di atas ?
      Perlu kami jelaskan tidak semua video Ustad Khalid salah, tapi juga tidak semua benar. Itulah yang kami tulis pada tulisan penutup di atas, agar kita dapat megambil yang benarnya dan membuang yang salah dan kelirunya, apalagi kalau itu berkaitan dengan Aqidah.
      Kami hanya menjelaskan yang salah den keliru mulai dari masalah Aqidah hingga masalah fiqih.
      Bagaimanapun dari tulisan kami itu, Ustad Khalid beserta pendengar dan tim dokumentasi beliau pada suatu pengajian Aqidah telah mendapat manfaat dengan memberikan karifikasi tentang tergelincirnya beliau dalam Aqidah sehingga tidak tahu bahwa Arasy itu makhluk, akibat memahami ayat Mutasyabihat dengan makna zahirnya. Beliau klairifikasi bahwa Arasy itu makhluk Allah. Ini sudah tepat.
      Namun walaupun begitu beliau sama sekali tidak menyentuh penyebab mengapa beliau menjadi tidak tahu bahwa Arasy itu makhluk, Oleh sebab itu kami tetap mengingatkan saudara-saudara kami seiman agar tidak memahami ayat Mutasyabihat dengan makna zahirnya, karena dapat berakibat seperti yang terjadi pada Ustad Khalid. semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada kita semua.

      Mengapa seorang Ustad bergelar Doktor penganut Aqidah 3 serangkai menjadi tidak tahu bahwa Arasy adalah makhluk Allah?

      Suka

  17. doni s

    Assalamu’alaikum wr wb

    Lanjutkan terus Pemuda Desa, langkahmu sudah tepat. Kami sangat mendukung, kami juga sangat takut, kalau sampai keluarga, anak cucu mengikuti aqidah yg salah. Kalau aqidah sudah sesat, bisa keluar dari agama Islam karena tidak sesuai dg tuntunan Nabi Muhammad salallahi’alaihi wassalam. Itu sangat berbahaya
    Dan kami berharap Pemuda Desa selalu diberi Kesabaran dan ketabahan menghdapi orang2 yg memiliki pemahamn salah, yg selalu menghujat dan mendebat yg sebenarnya tidak ada manfaatnya

    Wassalamu’alaikum wr wb

    Disukai oleh 1 orang

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu, terima kasih Tuna Doni S yang telah memberi semangat kepada kami. Dan jangn lupa mohon doakan kami selalu, dan semua pejuang Ahlussunnah wal Jamaah, Kita semua berkewajiban memperjuangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang hari ini menerima ujian fitnah di akhir zaman ini.
      Mari kita beritahu saudara-saudara kita agar berhati-hati khususnya terhadap golongan yang beraqidah Tauhid dibagi 3 yang mengaku Ahlussunnah tetapi ajarannya jauh dari Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Mereka lebih berbahaya sebab pakai nama yang sama, pakai Kitab rujukan yang sama tapi telah dipalsukan dan dibelokkan pemahamannya. Itu adalah modus yang sama yang dilakukan golongan yang menyimpang dari zaman ke zaman:

      Perkara buruk apa yang sama-sama dilakukan oleh golongan yang mengkafirkan Shahabat radhiallahu anhum dan golongan Tauhid 3 serangkai?

      Kaidah ajaran Tauhid dibagi 3 itu sudah kacau dan saling bertentangan satu dengan yang lain.

      Bagaimana menjelaskan konflik antara kaidah Tauhid Rububiyah dan kaidah Tauhid Asma wa Sifat dalam ajaran Tauhid dibagi 3 dengan kaidahnya sendiri

      Semoga Allah segera turunkan Pemimpin Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang dapat mengembalikan kejayaan Islam sebagaimana di zaman Salafussholeh dan di zaman Sultan Muhammad Al Fatih yang dijanjikan.

      Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuhu

      Suka

  18. Assalamualaikum, salam untuk admin yg sudah menyebarkan artikel yg memberikan ilmu. terutama tentang pemahaman tauhid dan lain lain. namun, akhi bukankah ustad khalid sudah mengatakan bahwasannya jika ada kekeliruan disampaikan langsung ke ustad? atau setidaknya melalui private? karna takutnya akan menambah kebencian antar sesama muslim, dan yg terlalu fanatik dengan golongannya akan makin fanatik.

    yang kedua, ya akhi, semoga Allah subhanahuwata’ala selalu memberi kita ilmu yang lurus dan bermanfaat. ustad khalid bassalamah memang bergelar doktor dan itu diperoleh dari salah satu uneversitas di Indonesia. S1 di saudi dan S2 di malaysia. selain itu, ustad kahlid bassalamah juga pernah menjajal sekolah di sekolah lain di jazirah arab. dan hal tersebut semakin membuat beliau memiliki banyak ilmu khususnya agama. dan ada hal yg terkadang dianggap remeh oleh orang yg minim ilmu seperti saya, namun dipikir matang matang oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi. maaf, bukan berarti saya mengatakan bawasannya ilmu yg ada di wordpress ini masih sedikit, namun bukannya tak masalah bila mengetahui sedikit tentang ilmu yg disampaikan ustad khalid bassalamah? untuk saling melengkapi ilmu dan saling mengingatkan “oh ustad, maaf itu di bagian itu salah. bukankah seperti ini yg benar? ini dalilnya, ini pendapat ulamanya dll.”

    sejujurnya, saya sendiri tak mengetahui ilmu tentang tauhid lebih dari penulis web, namun saya hanya mengingatkan muslim lain untuk menggunakan akhlaq baik terutama dalam penyampaian ilmu.
    afwan

    terimakasih.

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh, Tuan Raihan Nurrasyid. Terima kasih anda telah mengunjungi tulisan kami dan memberi masukan komentar kepada kami.
      Kami tidak tahu apakah anda sudah membaca dan mendengar Video yang kami paparkan dalam tulisan kami di atas.
      Tulisan kami di atas sebenarnya menjawab tuduhan yang disampaikan oleh Ustad KHB terhadap Ahlussunnah wal Jamaah yang beliau “claim” terutama dalam hal Aqidah. Misalnya,
      1. “tuduhan” bahwa Allah mempunya sifat fisik seperti tangan, kaki, dll. Ini faham Mujassimah (meyakini Allah punya jasmani/fisik) walaupun disebut bahwa sifat fisik Allah berbeda dengan sifa fisik makhluk, ini tetap Mujassimah. (lihat video ini mulai menit 4 detik ke 30.). Dalam video itu pula beliau menyalahkan Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.

      Bahaya fahaman Mujassimah (3), Allah mempunyai sifat fisik?

      Bahaya fahaman Mujassimah (3), Allah mempunyai sifat fisik?

      2. Tuduhan bahwa kening Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berwarna hitam, sebab mentafsirkan maknaa zahir ayat. (lihat https://youtu.be/85Wpur_-ZOM)

      Dan seterusnya lihat di tulisan di atas.

      Tulisan ini kami buat agar saudara-saudara kami seiman yang kami cintai dan keturunan kami tidak mengikuti keyakinan syubhat seperti ini.

      Keyakinan seperti ini disebarkan via Youtube yang dapat didengar oleh semua orang. Kalau ada orang awam yang terikut keyakinan syubhat ini, siapa yang bertanggung jawab?

      Maka tulisan ini hanyalah sekedar penjelasan sebagai bagian dari tanggung jawab kami untuk menjelaskan bagaimana Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya yang kami dapat dari guru-guru mulia kami.

      Mohon maaf jika jawaban kami tidak memuaskan anda,

      Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah dan taufikNya kepada kita semua.

      Bagaimana menjelaskan konflik antara kaidah Tauhid Rububiyah dan kaidah Tauhid Asma wa Sifat dalam ajaran Tauhid dibagi 3 dengan kaidahnya sendiri

      Wassalam

      Pemuda Desa

      Suka

      1. Ramdan

        mantap Pemudadesa,, saya 100% dukung anda.

        saya sedang menyusun tulisan mengenai masalah kegagalan paham golongan “salahfikir sunnah” memahami kontekstual hadits mengenai celana Isbal, mereka malas membaca sejarah dan literatur yg berkaitan dengan situasi dan kondisi saat hadist tsb muncul, setelah saya pelajari dan pahami tentang hadits ini dan kaitannya dengan sejarah “JALUR SUTERA/SILK ROUTES” yg sampai ke jazirah arab dan ke kerajaan romawi dan tentunya juga sangat erat kaitannya dengan sejarah Nabi Muhammad S.A.W saat itu.

        Dahulu saat jaman Nabi, pakaian/kain merupakan barang yg sangat istimewa dan sangat berharga dan salah satu jenis pakaian yg sgt diagungkan jaman itu adalah sutera (kaitan jalur perdagangan sutera) dan raja2 ROMAWI sangat suka dan mengagungkan sutera. Kebiasaan raja2 romawi untuk menunjukkan status sosialnya mereka menggunakan jubah/kain yg terbuat dari sutera yang TERJULUR/TERSERET di atas tanah dengan berpakaian seperti ini mereka bermaksud MENYOMBONGKAN diri sebagai orang kaya dan terhormat”.

        jadi gaya/style orang kaya sombong “saat/jaman hadits itu” berupa ; meniru raja2 romawi dgn menjulurkan/menyeret pakaian/jubah di atas tanah ., maka untuk menghindari “bergaya” seperti raja romawi yg sombong dan menghindari fitnah kepada sahabat, beliau menyuruh di potong pendekkan di atas mata kaki..jadi kontekstual pemahaman hadist ini bukan hal zahirnya tetapi pada : bahwa apapun pakaian/benda/pangkat/jabatan/kelebihan yg ada pada kita jika diiringi niat pamer untuk kesombongan maka nerakalah ancamannya.

        Jaman skrg pakaian sdh tdk menjadi brg berharga utama yg bisa buat sombong2an apalagi berpakaian gaya raja2 romawi dulu , hampir tidak ada lagi org memakai style itu, tapi jaman skrg org menyombongkan diri “LEBIH” diantara sekitarnya dengan banyak hal substitusi/pengganti pakaian/celana itu sendiri , misalnya bisa dengan mobil mewah, rumah mewah, jabatan/pendidikan tinggi dll yg bisa mengantarkan orang menjadi “sombong”.

        Jadi; mutlak memotong celana menjadi tidak isbal merupakan TITIK TERANG yang menunjukkan bahwa kaum sektarian ini sudah gagal paham total mengenai kontekstual “makna” dari sebuah Hadits.

        Dari mempelajari latar belakang dan sejarah SILK ROUTES/jalur sutera di jazirah arab saat itu ; maka secara tidak langsung setidaknya kita akan lebih mudah memahami masalah yg berkaitan dengan byk hadits, misalnya yg berkaitan dengan :
        Celana Isbal, larangan memakai perhiasan emas dan sutera.

        Disukai oleh 1 orang

      2. Terima kasih Tuan Ramdan atas dukungannya. Barakallahu fiikum.

        Benar Tuan, golongan Tauhid dibagi 3 memang keliru dari kaidah Tauhid itu sendiri, yaitu kaidah Tauhid Rububiyah yang konflik dengan kaidah Tauhid Asma wa Sifat

        Tauhid Rububiyah dalam ajaran 3 Tauhid melanggar Tauhid al Asma was Sifat ajarannya sendiri

        Bagaimana menjelaskan konflik antara kaidah Tauhid Rububiyah dan kaidah Tauhid Asma wa Sifat dalam ajaran Tauhid dibagi 3 dengan kaidahnya sendiri

        sehingga apa-apa yang difatwakan berdasarkan kaidah yang keliru tadi menghasilkan fatwa yang keliru pula.

        Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah/Maturidiyah yang kokoh kaidahnya dan sesuai fitrah manusia dahulu berjaya mengatasi Aqidah yang menyimpang seperti Muktazilah yang rapuh hujjahnya, walaupun Muktazilah dulu didukung oleh kerajaan.
        Maka Insya Allah, Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah/Maturidiyah akan kembali pula berjaya mengatasi Tauhid dibagi 3 walaupun Tauhid dibagi 3 juga didukung suatu kerajaan, dikarenakan rapuh kaidahnya dan melawan fitrah manusia.

        Mari kita saling mendoakan.

        Wassalam

        Pemuda Desa

        Suka

  19. Terimakasih tanggapannya Pemudae.

    Ya sudah saya cuma mengingatkan sedikit tentang sikap yg ditunjukkan KHB dan ustad ustad lain jika ada perbedaan pendapat. Dan memang saya tidak paham tentang ilmu tauhid ini. afwan, tapi kalau bisa coba minta penjelasan langsung dari Ustad Khalid Bassalamah dan diskusi dengan beliau. atau mungkin bisa minta tolong lewat ustad yg udah deket dengan ustad khalid seperti Adi Hidayat, dll. hehe, tapi terserah njenengan juga, njenengan lebih tau.

    tapi saya harap, g ada perbedaan pendapat yg dipenuhi kebencian, dan diskusi salah satu jalan kebencian itu, terutama untuk menghilangkan kesalah pahaman.

    Terimakasih, terus berdakwah ya Pemudae, semoga Allah memberi kemudahan. dan doakan saya untuk selalu di jalan-Nya, yg lurus.

    wassalamualaikum

    Suka

    1. Tuan Raihan Nurrasyid. Terima kasih atas komentar anda.
      Sebagai pengetahuan anda Ahlussunnah wal jamaah tidak berjuang sendiri, ada orang yang menghubungi Ustad yang anda maksud, ada yang menulis seperti kami.
      Anda mengatakan tidak faham tentang ilmu Tauhid. Ilmu Tauhid ini amat penting, sebab pemahaman ilmu Tauhid yang mempengaruhi kita dalam beragama, yang mepengaruhi pandangan, sikap dan tindakan kita dalam berhubungan dengan Allah dan makhlukNya.
      Kalau anda menganggap beragama itu penting tentu anda menganggap ilmu Tauhid juga penting maka anda pasti akan berusaha mempelajarinya.
      Kalau anda ingin mempelajarinya carilah guru yang mengikut jalan orang yang telah Allah beri nikmat. sebagaimana doa kita yang selalu kita baca dalam Surat Al Fatihah. Dalam doa itu kita tidak sebut ikut Quran dan Sunnah.
      Sebab untuk memahami Quran dan Sunnah kita perlu Ulama yaitu guru yang memahami Quran dan Sunnah secara benar karena mereka juga mengikuti Ulama yang sebelumnya, dan seterusnya sambung menyambung hingga Shahabat radhiallahu anhum dan seterusnya bersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam.

      Semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada kita dengan menunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan orang yang tersesat.

      Mohon maaf

      Wassalamualaikum wa rahmatullahi wabarakatuhu

      Suka

  20. Orang bodoh

    Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
    Maaf mampir sedikit, sy hanya orang awam tdk mengaku pintar alias bodoh.
    Maksud anda membuat blog ini, apa?
    Apakah Anda ingin membuktikan bahwa anda yang paling benar?
    Perbuatan anda itu yang harus dibenarkan, bukan malah sibuk cari kesalahan orang lain dan sengaja ingin menjelekkan Saudara muslim seiman. Apakah ada pernah baca tanda sifat orang munafik???

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh, Tuan Orang b***h, terimakasih anda telah mampir dan memberi komentar, Dari pertanyaan anda nampaknya anda belum baca seluruh tulisan kami seluruhnya, mungkin anda tak punya waktu, tapi sudah terburu-buru memberi komentar. Kalau boleh kami ingatkan, terburu buru itu dari syaitan, orang beriman selalu tenang dalam bertindak dan memberi pandangan.
      Tapi biarkah kami ulang sedikit tulisan kami di atas yang menjawab pertanyaan saudara
      1. Maksud menulis tulisan di atas:
      – Disini izinkan kami untuk menjelaskan mengapa beliau ditolak oleh masyarakat Islam Ahlussunah wal Jamaah, mudah-mudahan dapat menambahkab wawasan agama kita.
      – Kita sebenarnya menjadi kasihan kepada beliau dengan kekeliruan yang disebut di atas apalagi menyangkut keyakinan yang mendasar, kalau beliau belum juga menyadari ini, kita doakan bersama semoga beliau segera menyadari dan memperbaikinya. Dan pendengar atau pengikut beliau dapat mengambil manfaat dari kuliah beliau yang bermanfaat dan menyaring pernyataan beliau yang keliru, yang sebagiannya telah disebutkan di atas.

      1. Maksud anda membuat blog ini, apa?
      :
      https://pemudade.wordpress.com/

      Penjelasan kekeliruan ajaran membagi Tauhid menjadi 3 (Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa Sifat).


      Kemudian lihat

      Daftar Isi

      2. Apakah Anda ingin membuktikan bahwa anda yang paling benar?
      Anda jelas keliru, Kami hanya menyampaikan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya dengan hujjah dan bukti yang kami sampaikan dalam tuisan kami. Disini kami mohon maaf bahwa kami tidak dapat membantu kalau anda tidak mau meluangkan waktu untuk membacanya, tapi hanya punya waktu memberi komentar.

      3. Kami tidak menjelekan pribadi saudara seiman, tetapi keyakinan, sikap dan perbuatan saudara kami yang menyimpang dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Kami berharap agar mereka kembali ke ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.

      Di antara tanda orang munafik adalah, berpura-pura di depan orang beriman, kalau berkata berbohong, kalau janji dilanggar. Ada tulisan kami yang berkaitan dengan tanda-tanda orang munafik:

      Perkara buruk apa yang sama-sama dilakukan oleh golongan yang mengkafirkan Shahabat radhiallahu anhum dan golongan Tauhid 3 serangkai?

      Perkara buruk apa yang sama-sama dilakukan oleh golongan yang mengkafirkan Shahabat radhiallahu anhum dan golongan Tauhid 3 serangkai?

      sekali lagi mohon maaf jika jawaban kami tidak memuaskan anda.

      Wallahu a’lam

      Suka

  21. tri

    Assalamualaikum.
    Saya org awam tapi suka lihat tausiyah tak hanya dr 1 ustadz/1kelompok sehingga bisa jd perbandingan. Tp namanya manusia apalagi dibatasi durasi maka seringkali nampak kekurangan penjelasannya yg bisa mnjadikn org salah phm terutama jika pas bs dibandingkn materinya. dan yg ada di sini,sy seperti melihat kesalahpahamn dr masing2 pihak terutama krn tdk dijelaskn dalilnya scr lengkap dan krn pemilihan sumber rujukan yg berbeda. Jika itu hal furu’ dan ada contoh amalan dr para salaf/stidaknya dr imam mazhab yg 4)maka tinggal mengakui perbedaannya tak prl dibesar2kn. (Dan siapa yg disebut salaf hrs ada batasan yg jelas). Tp jika ranah tauhid mska hrs ditabayyun lsg dgn pihak yg dianggap beda,apa benar tersesat atau salh phm sj. Penjelasan sepihak sebagaimana di postingan rawan memperluas kesalahpahamn dan perpecahan pengikut awam.
    Khusus soal pembagian ilmu (yg sekedar utk mempermudah pembelajaran) wajar jika ada pihak yg tdk sama pembagiaannya krn bs bersumber dr ulama yg beda. Misal, ada yg masukkan tasawuf sbg keilmuan tp ada yg tdk memakainya(biasanya krn alasan awal mula tasawuf baik scr kata maupun sejarah tradisinya). Pelajaran/materi di SMK tentu beda dengan yg SMA umum. Utk menilainya hrs sama dl parameternya jika tdk ya tdk akn nyambung2.

    Suka

    1. Wa alaikumusalam wa rahmatullahi wa barakatuh. mas Tri

      Terima kasih atas komentarnya barakallahu.

      Jika anda merasa orang awam dan ingin mecari ilmu agama, maka langkah yang paling tepat adalah mencari guru yang bersanad yang bersambung dengan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Sebab membaca dan melihat YouTube tanpa bertemu guru bersanad dapat keliru memahami bacaan atau Youtube.

      Hakikat perbedaan ilmu yang bersanad dan ilmu tanpa sanad

      pemuda desa

      Suka

  22. Yang mengkritisi ustadz Khalid Basalamah adalah orang bodoh yang mengaku Islam, sekarang saya tanya apakah golongan kami ahlusunah waljamaah memaksakan kehendak pemikiran kami?dan apakah kalian tahu darimana Islam lahir, dan apakah kalian tahu bahwa banyak orang dan golongan yang mengaku dari golongan kami? sementara mereka dan kalian tidak pernah di mashobkan di khasrankan dan di baiatkan, darimana kemana kalian mengaku golongan ahlusunah waljamaah? Bukankah kami mengungkapkan fakta bukan rekayasa kami, dan kami pun mengartikan isi kandungan Qur’an sudah dikaji kebenarannya, bahkan kami heran ketika kalian bertanya kepada kami, kami menjawab Jujur dan benar, tapi kalian menganggap salah, lebih baik kalian tidak usah bertanya dan mengikuti golongan kami.silahkan kalian mengaku Islam dari golongan kalian dan jangan mencontoh kami, kecuali kalian memang benar benar ingin tahu Islam, ingat , apa yang di tulis dalam blog ini akan menimbulkan perpecahan yang serius, hati hati dalam memposting blog, ingat bahwa kami tidak pernah mendahului mengganggu, kalian lah yang mendahului, semua hadist kalian di blog ini lemah dan palsu, ustadz Khalid Basalamah adalah ustadz yang di akui dan sudah di mashobkan dan di baiatkan di salah satu negeri yang dijanjikan Allah, bukan ustadz yang diangkat masyarakat sekitar.padahal penjiplak. ……. untuk ustadz Khalid Basalamah terus kan perjuangan dakwah, terus kan lantang kan kebenaran, terus lah maju, tegakkan kebenaran Islam, agar mereka tahu apa itu Islam, semoga mereka akhirnya menjadi golongan ahlusunah waljamaah yang sebenarnya, semoga Allah menunjukkan kebenaran Islam.

    Suka

    1. Tuan wal muslimin ahlusunah waljamaah, terima kasih atas komentar tuan.
      Banyak point yang kami tulis dalam tulisan kami di atas.
      Point mana yang anda maksud anda sudah menunjukkan fatkta. Sambil menunggu jawaban anda, berikut ini fakta dari Quran yang menyatakan bahwa Aqidah tauhid dibagi 3 yang dianut oleh Ustad anda adalah double standard:

      Standard Tauhid Asma wa Sifat: menetapkan nama bagi Allah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala dalam kitab-Nya dan ditetapkan oleh Rasul-Nya melalui lisannya, tanpa melakukan tahrif (takwil) dan ta’thil serta tanpa melakukan takyif dan tamtsil.

      Sedang Standard dalam Tauhid Rububiyah: justru mentakwil dan menta’thil Sifat Rububiyah Allah agar dapat membuat pernyataan “orang musyrik mengakui Tauhid Rububiyah”.
      Contoh Sifat Rububiyah yang di takwil (dipalinglan maknanya) adalah Sifat Allah Mencipta langit dan bumi. Dalam Quran ditetapkan Sifat Rububiyah Allah yang ditanyakan kepada orang musyrik adalah “Siapakah Yang Menciptakan langit dan bumi”, orang musyrik menjawab “Allah”. Langsung dipalingkan maknanya menjadi “orang musyrik mengakui Tauhid Rububiyah”, seolah-olah, Sifat Rububiyah Allah hanyalah mencipta langit dan bumi. Padahal banyak Sifat Rububiyah Allah yang tidak diakui oleh orang musyrik.

      Sifat-Sifat Rububiyah Allah yang ditakwil (dipalingkan maknanya) dalam pembahasan Tauhid Rububiyah ajaran Tauhid dibagi 3


      Contoh Sifat Rububiyah Allah yang di ta’thil (diingkari) dalam Tauhid Rububiyah adalah “Menghidupkan manusia di akhirat”. Sifat Rububiyah Allah ini tidak diakui oleh orang musyrik

      Sifat-Sifat Rububiyah Allah yang dita’thil (diingkari) dalam pembahasan Tauhid Rububiyah ajaran Tauhid dibagi 3

      Itu sebabnya mengapa cara pembahasan Tauhid Rububiyah dalam ajaran Tauhid dibagi 3 justru dapat menjauhkan penganutnya dari makna penting Rububiyah Allah

      Mengapa cara pembahasan Tauhid Rububiyah dalam ajaran Tauhid dibagi 3 justru dapat menjauhkan penganutnya dari makna penting Rububiyah Allah

      Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

      Suka

  23. Assalamualaikum saudaraku Kum muslimin yang dirahmati Allah, kami mengingatkan mohon jangan terprovokasi oleh penulis di blog ini, ini akan menimbulkan perpecahan yang serius, dalam kajian apapun kita harus menerima dengan ikhlas dan lapang dada artinya pandai menyaring, perlu diketahui bahwa apa yang ditulis oleh penulis ini adalah tindakan provokatif , saya minta penulis tolong jangan sembarang bicara dan menulis, ingat bahwa di negara kita sangat rentan dengan diintegrasi jadi jangan menambahkan perkara. Mohon maaf saudaraku kaum muslimin mohon Jangan diperdebatkan lagi apalagi sampai menuding seseorang atau suatu golongan bersalah, jaga ukuwah Islamiyyah selalu.

    Suka

    1. Wa alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
      Tuan wal muslimin ahlusunah waljamaah, terima kasih atas komentarnya.
      Mohon maaf, kami hanya menyampaikan jawaban atas tuduhan dan ajaran yang dibawakan Ustad KHB yang menyimpang dari Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya yakni Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariah/Maturidiyah.
      Mungkin selama ini Umat islam Indonesia hanya mendengar mengapa ada penolakan terhadap Ustad KHB di beberapa tempat, sementara banyak orang tidak tahu penyebab yang sebenarnya.
      Tulisan ini hanya menyampaikan penyebabnya khususnya untuk Umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariah/Maturidiyah yang dianut oleh mayoritas Umat Islam Indonesia dan seluruh dunia.
      Sekali lagi mohon maaf lahir bathin.

      Semoga bermanfaat

      Wassalamualaikum

      Suka

    1. Maaf Tuan wal muslimin ahlusunah waljamaah, yang selama ini menyebabkan bahaya disintegrasi adalah kelompok yang disebut Gerakan Islam Transnasional, yang berbeda Aqidahnya dengan Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.
      Mereka di negara asalnya saja pendirinya yang tentu orang yang paling tahu tentang metode Islam yanh difahaminya pun tidak berhasil membangunnya di sana. Tapi anehnya orang Islam lain dari bangsa lain disuruh meniru metodanya, sedang orang lain tentu tidak lebih tahu dari pendirinya.
      Itu sebabnya mereka sering kelihatan heboh dan cenderung memecah belah, sedang kami Umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Nusantara, sudah lama mengamalka Islam di negeri Pancasila ini dengan aman tentram.
      Itu sebabnya perlu difahamkan lagi tentang apa itu Islam di Nusantara ini.

      Islam Nusantara

      Suka

  24. Assalamualaikum, masyarakat yang budiman lagi beriman,…
    Alhamdulillah masih terdapat berbagai pihak terutama pengarang blog ini yang masih memperjuangkan ahlisunnah wal jama’ah (asyariyah wal maturidiyah) di tengah2 dunia yang menebar kesalahan2 ilmunya..
    1. Perlu saya tambahkan sedikit bahwa karangan ini yg dikarang oleh si pengarang wajib hukumnya agar sipengarang terlepas dari kitmanul ilmi(menyimpan ilmu), artinya para ahli ilmu wajib menyampaikan ilmunya berdasarkan kejelasan dari para guru-guru mereka yang terpercaya
    2. Kaidah ahlisunnah memang betul harus kita imani dari asyariyah wal maturidiyah, mengapa? kalau kita mengikuti paham ibnnu taimiyah maka kita jelas sesat aqidah kita… Allah mempunyai tangan, Allah berada di arsy… Memang ada berbagai perbedaan pendapat… ulama terdahulu mereka sudah tahu betul maksud yadu Allah maksud nya ialah janji Allah atau pun bisa kuasa Allah (didalam hati mereka sudah paham maksudnya) lalu berganti zaman timbul lah pertanyaan bagi (org2 yg gk ngerti/gk faham) lalu lahirlah imam Asyariyah wal maturidiyah yg lebih baik dita’wilkan saja agar tidak berujung kesesatan bagi kaum awam…
    3. Yang terakhir, banyak berbagai hukum,jgn mudah mebid’ah bid’ahkan… dan sedangkan bid’ah itu ada yg di terima oleh nabi dan ada yg tidak..coba lihat nuruddzolam syarh aqidatul awam…
    Bid’ah yg diperbolehkan seperti, Nabi hijrah kemadinah disambut dengan syi’ir tholaah + alat terbangnya..
    Kalau anda mudah membid’ah2kan anda sama halnya dengan ajaran wahabi yg gurunya dari ibnu taimiyah…suka menjismkan, kekuburan bid’ah , sholawat an albanjari dll bidah…

    Kalau kurang ilmu jgn main salahin (para Muhammadiyah) , jangan mudah berijtihad sendiri,mending ikut 1 madzhab lalu dalami,masalah madzhab lain boleh dipelajari dan nambah wawasan bisa di ikuti madzhab lain kalau di keadaan tertentu.. Ilmunya sedikit, tawadhu akhlak aja kurang tahu,qiyas dan ijtima gk dipakai, kepingin selevel imam syafii dan 3 madzhab lain agar bisa menghukumi sendiiri… Anda sehat ?
    Ulama terdahulu itu udh mikir,bakalan zaman besok sulit untuk mencapai selevel mereka karena banyak nya maksiat,oleh karena itu mereka repot2 ngarang kitab hanya untuk kita dan kita hanya tinggal baca lalu praktekkin dan kita aman dalam berhukum..

    udh gk ush repot2 buat hukum,campur adukkan madzhab,,, gk ush capek2, para imam madzhab udh buat kitab semua masalah ada hingga runtut yg di gali dari quran dan hadis…otak kalian gk akan mampu dan justru nyesatin diri sendiri lalu org banyak…

    gk semua orang sih,tapi kalau bekal utama kaidah tauhid asyariyah wal maturidiyah gk punya, mulai dari indonesia,menurut saya wajar ustad KHB terkena pahamnya kaum wahabi dari ibnu taimiyah karena secerdas apapun kalau gk ada bekal dari indonesia,pasti bakalan gampang terpengaruh faham di sana, karena wahabi udh tersebar luaas dan menjadi pusat ajaran di arab saudi…

    yg kasian tuh di yaman syiria, lebanon..sibuk diperangi abis2 an oleh para wahabi di arab saudi karena disana tempat ngumpulnya para ahli sunnah wal jamaah..hingga wafatnya Dr.Al buthi ulama ahli sunnah wal jamaah yang mengandung berbagai kesedihan tiada lara, yg di tembak oleh pasukan wahabi (arab saudi) di rumahnya..

    Semoga si penulis tetap diberi kekuatan dan kesabaran serta bisa menyebarkan faham ini dengan baik…

    Faham ini tidak menyesatkan,semua ada landasannya,landasannya adalah agar Allah tidak disamakan dgn mahluk punya tangan dll…

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Disukai oleh 1 orang

    1. Wa alaikumussalam wa rahamatullahi wa barakatuhu.
      Jazakumullahu khairan, terima kasih Tuan Agil Makkai telah berkunjung ke tempat kami dan memberi dukungan.
      Mohon doakan kami selalu, semoga Allah senantiasa memimpin kita semua ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan tersesat.

      Amien Allahumma Amien.

      Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

      Pemuda Desa

      NB: Aqidah Tauhid dibagi 3 itu aneh dan saling bertentangan kaidahnya. Kaidahnya double stanrad alias berstandard ganda

      Standard Tauhid Asma wa Sifat: menetapkan nama bagi Allah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala dalam kitab-Nya dan ditetapkan oleh Rasul-Nya melalui lisannya, tanpa melakukan tahrif (takwil) dan ta’thil serta tanpa melakukan takyif dan tamtsil.

      Sedang Standard dalam Tauhid Rububiyah: justru mentakwil dan menta’thil Sifat Rububiyah Allah agar dapat membuat pernyataan “orang musyrik mengakui Tauhid Rububiyah”.
      Contoh Sifat Rububiyah yang di takwil (dipalinglan maknanya) adalah Sifat Allah Mencipta langit dan bumi. Dalam Quran ditetapkan Sifat Rububiyah Allah yang ditanyakan kepada orang musyrik adalah “Siapakah Yang Menciptakan langit dan bumi”, orang musyrik menjawab “Allah”. Langsung dipalingkan maknanya menjadi “orang musyrik mengakui Tauhid Rububiyah”, seolah-olah, Sifat Rububiyah Allah hanyalah mencipta langit dan bumi. Padahal banyak Sifat Rububiyah Allah yang tidak diakui oleh orang musyrik.

      Sifat-Sifat Rububiyah Allah yang ditakwil (dipalingkan maknanya) dalam pembahasan Tauhid Rububiyah ajaran Tauhid dibagi 3


      Contoh Sifat Rububiyah Allah yang di ta’thil (diingkari) dalam Tauhid Rububiyah adalah “Menghidupkan manusia di akhirat”. Sifat Rububiyah Allah ini tidak diakui oleh orang musyrik

      Sifat-Sifat Rububiyah Allah yang dita’thil (diingkari) dalam pembahasan Tauhid Rububiyah ajaran Tauhid dibagi 3

      Itu sebabnya mengapa cara pembahasan Tauhid Rububiyah dalam ajaran Tauhid dibagi 3 justru dapat menjauhkan penganutnya dari makna penting Rububiyah Allah

      Mengapa cara pembahasan Tauhid Rububiyah dalam ajaran Tauhid dibagi 3 justru dapat menjauhkan penganutnya dari makna penting Rububiyah Allah

      Suka

  25. Baruch Spinoza

    Sebenarnya saya hanya ingin bertanya karena masih kurangnya ilmu saya. Terkait dengan pendapat anda bahwa “selain Allah SWT adalah mahluk”, lantas bagaimana dengan Al Quran, firman atau Logosnya. Karena ia adalah selain Allah, maka apakah Quran dikenakan hukum sebagai mahluk? Ketika menyematkan ini kepada Al Quran, bukankah ini pula yang menjadi kepercayaan Mu’tazilah di era Imam Ahmad? Mohon pencerahannya terima kasih.

    Suka

    1. Tuan Baruch Spinoza terima kasih telah bertanya.
      Pertanyaan anda mmbuktikan pentingnya kita belajar Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya yaitu yang disusun oleh Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu mansur Al Maturidi. Itu sebabnya disebut Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah/ Maturidiyah. Jadi pernyataan yang selain Allah itu makhluk bukan pendapat kami tapi ajaran Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.

      Yang selain Allah pasti makhluk. Tiada tuhan selain Allah. Allah adalah Maha Esa. Al Quran adalah Kalam Allah. Kalam atau Maha Berfirman adalah Sifat dari Dzat Allah yang Wajib ada. Mustahil Allah itu bisu.
      Allah bukan makhluk, maka Dzat Allah tidak sama dengan dzat makhluk, Sifat Allah tidak sama dengan sifat makhluk.
      Al Quran yang Kalam Allah adalah SIfat Allah dan bukan makhluk, Al Quran yang Kalam Allah itu bukan Al Quran yang ditulis, bukan Al Quran yang dilantunkan, bukan pula Al Quran yang dihafal, yang berhuruf dan berbahasa Arab. Allah tidak terikat waktu dan tempat.
      Al Quran yang ditulis dalam Kitab disebut Mushaf Al Quran, yang dilantunkan Al Quran yang dihafal, yang berhuruf dan berbahasa Arab adalah makhluk yang terikat waktu dan tempat. Maksudnya kalau kita ingin mendengarkan kita perlu waktu dan tempat. selesai kita dengan surat, kita perlu melewati waktu agar satu surat itu selesai dibaca/didengarkan. Maka kita telah bertambah usia sebanyak waktu yang kita perlukan untuk mendengarkan. Sedang Dzat Allah dan Sifat Allah adalah Baqa (tetap) tidak terikat waktu (tidak menua) dan tidak terikat tempat.
      Al Quran yang berhuruf dan berbahasa Arab itu adalah makhluk yaitu “terjemahan” dari Kalam Allah agar kita makhlukNya dapat membaca, dapat mendengarkan dan dapat memahaminya.
      Rasulullah shallallahu alaihi wassalam adalah “terjemahan” dari Al Quran, Kalam Allah dalam bentuk utusan Allah yang pernah hidup di muka bumi sebagai uswatun hasanah, penjabaran Al Quran yang menjelaskannya kepada manusia.
      Kalau anda sabar silakan anda pelajari dari guru yang ber Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah dan Maturidiyah, seperti Buya Yahya di Al Bahjah Cirebon.
      Kalau anda ingin belajar pasti anda akan cari jalan, Allah tidak akan menyia-nyiakan kesungguhan anda dalam belajar, Allah pasti membuka jalan dan hati anda.

      “Dan orang-orang yang berjihad pada jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS. Al Ankabut: 69)

      Salah satu syarat bersungguh-sungguh adalah sabar.
      Sekedar mukadimah ini tulisan kami tentang Sifat Wajib Allah yang 20

      Mengapa Ilmu Mantiq diperlukan untuk memahami Aqidah

      Mari menyelami Sifat Wajib Allah yang 20 (bagian 1: Sifat Nafsiyah dan Sifat Salbiyah)

      Mari menyelami Sifat Wajib Allah yang 20 (bagian 2: Sifat Ma’ani: Hayyun, Qudrah dan Iradah)

      Mari menyelami Sifat Wajib Allah yang 20 (bagian 3: Sifat Ma’ani Ilmun dan Kalam)

      Mari menyelami Sifat Wajib Allah yang 20 (bagian 4: Sifat Ma’ani Sama’ dan Bashar)

      Mohon maaf jika ada yang tak berkenan

      Wassalam

      Pemuda Desa

      Suka

Tinggalkan Balasan ke hamba allah Batalkan balasan